KOMPAS.com - Stres dan kehamilan sama-sama akan memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga dapat mengganggu siklus menstruasi.
Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan, seperti dari gejala yang dialami hingga tindakan yang perlu dilakukan.
Untuk lebih jelasnya, ketahui perbedaan telat haid karena stres dan hamil berikut ini.
Baca juga: Cara Menghitung Telat Haid dan Dikatakan Hamil
Masing-masing wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Namun, siklus menstruasi umumnya terjadi sekitar 24-38 hari setelah menstruasi terakhir.
Meskipun hanya satu hari, haid dapat dikatakan telat ketika Anda memiliki siklus menstruasi normal.
Namun, telat haid tidak hanya disebabkan oleh kehamilan. Ada berbagai masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab telat haid, termasuk stres.
Stres dan kehamilan sama-sama akan menyebabkan haid terlambat atau berhenti sama sekali.
Namun, telat haid karena stres dan hamil berbeda.
Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, ada beberapa perbedaan telat haid karena stres dan hamil yang perlu diketahui.
Perbedaan telat haid karena stres dan kehamilan yang pertama dapat dilihat dari efek yang ditimbulkan pada tubuh.
Stres dan kehamilan sama-sama akan mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga berdampak negatif pada siklus haid.
Ketika Anda merasa stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol.
Hormon kortisol yang diproduksi akan membuat darah mens menjadi terlalu sedikit, menghambat siklus menstruasi, atau menghentikan menstruasi sama sekali.
Ketika tingkat stres terlalu tinggi, waktu telat haid akan lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
Sebaliknya, kadar hormon estrogen dan progesteron akan meningkat ketika terjadi pembuahan sel telur sehingga akan menghentikan peluruhan dinding rahim yang menyebabkan menstruasi.
Akibatnya, siklus menstruasi akan berhenti selama kehamilan dan akan kembali normal setelah bayi lahir.
Baca juga: Berapa Lama Telat Haid Dinyatakan Hamil? Berikut Penjelasannya…
Stres dan kehamilan akan memberikan efek yang berbeda untuk tubuh, baik secara fisik dan emosional.
Tanda-tanda stres yang akan muncul, seperti:
Sedangkan tanda-tanda kehamilan yang akan dialami, seperti:
Meskipun begitu, masing-masing wanita akan mengalami tanda yang berbeda-beda ketika stres atau hamil, tergantung dari respon tubuh yang dimiliki.
Baca juga: Berapa Batas Telat Haid yang Normal dari Sisi Kesehatan?
Telat haid yang disebabkan oleh kehamilan umumnya tidak perlu dikhawatirkan karena siklus menstruasi akan kembali normal setelah bayi lahir.
Namun, Anda yang telat haid karena hamil perlu segera melakukan tes kehamilan dan pemeriksaan kehamilan secara medis.
Sedangkan Anda yang mengalami terlambat haid karena stres perlu menghindari penyebab stres dan melakukan kegiatan relaksasi, seperti berolahraga, makan makanan yang bernutrisi, dan melakukan perawatan diri.
Ketika kadar stres di dalam tubuh menurun, siklus haid umumnya akan kembali normal.
Memahami perbedaan telat haid karena stres dan hamil di atas sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan perawatan atau pengobatan yang diperlukan.
Namun, Anda yang telat haid dan tidak merasakan gejala hamil atau stres perlu segera mencari bantuan medis karena bisa jadi gejala dari penyakit tertentu.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Baca juga: Telat Haid tapi Tidak Merasakan Gejala Hamil, Kenali 11 Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.