KOMPAS.com - Mendapatkan tidur cukup setiap malam, atau setidaknya tujuh jam, akan mendukung kesehatan tubuh secara umum.
Begadang dapat membuat tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk tidur sehingga memberikan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk merasa lelah dan berkurangnya gairah seksual, khususnya pada pria.
Untuk lebih jelasnya, ketahui akibat begadang pada pria dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Lebih Sulit Tidur Dibanding Wanita, Ini 3 Efek Begadang bagi Pria
Disarikan dari Men’s Health dan WebMD, berikut adalah beberapa akibat begadang bagi pria yang perlu diketahui.
Kurang tidur dapat membuat Anda merasa lebih mengantuk ketika bangun dan risiko mengalami kecelakaan akan meningkat, baik di jalan raya dan saat bekerja.
Bahkan, rasa kantuk saat berkendara sama bahayanya dengan ketika berkendara saat mabuk.
Tidur dengan waktu yang cukup setiap malam dapat mendukung kemampuan otak untuk berpikir dan mempelajari hal baru.
Kurang tidur dapat mengganggu fungsi otak dan berdampak negatif pada daya konsentrasi, kewaspadaan, kemampuan untuk memutuskan sesuatu, dan memecahkan masalah.
Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari, atau setidaknya selama tujuh jam, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya.
Beberapa penyakit yang akan dialami, seperti penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, stroke, hingga diabetes.
Baca juga: Kurang Tidur Menyebabkan Sulit Konsentrasi, Kok Bisa?
Kebiasaan begadang pada pria juga dapat menurunkan gairah seksual dan keinginan untuk melakukan hubungan seksual karena produksi hormon testosteron yang menurun.
Tidak mendapatkan tidur yang cukup secara terus-menerus juga dapat menurunkan jumlah sperma dan menurunkan kualitasnya sehingga akan berdampak negatif pada kesuburan.
Kebiasaan begadang atau tidur kurang dari enam jam setiap malam dapat meningkatkan risiko depresi, bahkan hingga lima kali lipat.
Selain meningkatkan risiko depresi, tidak mendapatkan cukup tidur juga akan meningkatkan hormon kortisol di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko stres dan perubahan suasana hati yang signifikan.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Efek Kopi agar Bisa Tidur
Produksi hormon kortisol ketika tubuh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup juga akan memengaruhi kesehatan kulit.
Hormon kortisol dapat memecah kolagen di kulit sehingga membuat tanda-tanda penuaan lebih terlihat.
Kebiasaan begadang dapat menurunkan hormon leptin yang berfungsi untuk membuat tubuh merasa kenyang.
Ketika tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, Anda cenderung akan merasa lebih lapar dan memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk makan makanan yang tinggi kalori.
Kebiasaan begadang ternyata tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan fisik, namun juga pada kesehatan mental. Jika tidak segera diatasi, risiko penyakit yang lebih serius akan meningkat.
Tidur selama setidaknya tujuh jam setiap malam diperlukan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
Melakukan perubahan kebiasaan umumnya bisa membuat Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa cara mengatasi kebiasaan begadang, seperti:
Beberapa cara di atas umumnya dapat menghindarkan Anda dari kebiasaan begadang.
Namun, Anda yang begadang karena bekerja dalam shift perlu melakukan penyesuaian sehingga bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup, atau setidaknya selama tujuh jam.
Selain itu, beberapa gangguan tidur perlu diatasi secara medis, seperti apnea tidur, sehingga akibat begadang pada pria di atas dapat dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.