Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Panas Dalam Termasuk Gangguan Pencernaan? Berikut Penjelasanya

Kompas.com - 21/08/2023, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Panas dalam kerap dikaitkan dengan gangguan pencernaan. Namun, mengapa panas dalam termasuk gangguan pencernaan?

Ternyata, panas dalam merupakan gejala umum yang muncul ketika seseorang mengalami penyakit asam lambung.

Bahkan, penderita asam lambung memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami panas dalam.

Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan dan cara mengatasi panas dalam karena penyakit asam lambung berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Panas Dalam, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Mengapa panas dalam termasuk gangguan pencernaan?

Ternyata, penderita gangguan pencernaan, termasuk asam lambung, kerap memiliki gejala panas dalam.

Panas dalam sendiri sebenarnya adalah sekumpulan gejala tertentu yang menyebabkan rasa tidak nyaman di area tenggorokan dan tubuh.

Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan panas dalam, termasuk flu, dehidrasi, hingga penyakit asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dilansir dari Medical News Today, penyakit asam lambung umumnya tidak memiliki gejala apa pun. Namun, beberapa penderita akan mengalami gejala tertentu, seperti gangguan pencernaan dan panas dalam.

Kondisi ini akan membuat penderita memiliki rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan sehingga akan sulit untuk menelan dan berbicara.

Melansir Verywell Health, rasa tidak nyaman di area tenggorokan dan tubuh karena panas dalam yang disebabkan oleh gangguan pencernaan umumnya muncul setelah makan.

Pasalnya, terjadi pelemahan lower esophageal sphincter (LES) yang merupakan otot berbentuk cincin yang menghubungkan kerongkongan dengan perut.

Kondisi ini kemudian membuat makanan dan asam lambung dapat naik kembali ke tenggorokan dan memicu terjadinya inflamasi atau iritasi.

Selain itu, penderita akan memiliki rasa asam di mulut atau batuk kering yang tiba-tiba muncul tanpa penyebab pasti.

Penderita gangguan pencernaan perlu segera melakukan perubahan kebiasaan atau mendapatkan perawatan secara medis untuk mengurangi gejala yang muncul.

Pasalnya, gangguan pencernaan yang dialami dapat bertambah parah dan memicu terjadinya kondisi yang lebih serius, seperti penyempitan kerongkongan.

Baca juga: 7 Obat Panas Dalam Alami, Ada Madu dan Air Putih

Cara mengatasi panas dalam karena gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan yang dimiliki perlu diatasi sehingga gejala panas dalam dapat berkurang.

Ada beberapa perubahan kebiasaan yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi panas dalam karena gangguan pencernaan, seperti:

  • Makan dengan porsi sedikit secara teratur, atau sekitar tiga hingga empat kali sehari
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh, seperti dengan menumpuk bantal
  • Menghindari kebiasaan makan sebelum waktu tidur, atau setidaknya dua hingga tiga jam sebelumnya
  • Menghindari makanan dan minuman yang terlalu asam, terlalu pedas, dan berlemak
  • Menghindari minuman bersoda, dan mengandung kafein atau alkohol
  • Menghindari makanan yang mengandung mint dan cokelat
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat
  • Menghindari kebiasaan merokok

Memahami alasan mengapa panas dalam termasuk gangguan pencernaan sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Melakukan perubahan kebiasaan umumnya dapat mengurangi gejala panas dalam yang muncul karena gangguan pencernaan.

Namun, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala yang lebih serius, seperti kesulitan untuk bernapas dan muncul rasa sakit di tangan atau rahang.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Panas Dalam, Ada Demam dan Sakit Tenggorokan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com