KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) berdarah banyak penyebabnya, ada yang relatif tidak berbahaya dan pula yang memerlukan perawatan darurat.
Istilah medis untuk pendarahan rektal atau darah di tinja adalah hematokezia.
Baca juga: BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?
Mengutip Medical News Today, cedera, peradangan, dan tukak pada saluran gastroinstestinal, semuanya dapat menyebabkan lapisan saluran pencernaan berdarah.
Dalam beberapa kasus, perforasi dapat terjadi, mengakibatkan pendarahan, sakit perut, dan penyakit parah.
Jika pendarahan terjadi di saluran pencernaan, darah akan keluar dari tubuh bersama tinja.
Artikel ini akan menunjukkan macam kondisi yang menyebabkan BAB berdarah.
Baca juga: 24 Penyebab Sembelit Susah BAB dan Cara Mengatasinya
Disari dari Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut macam penyebab BAB berdarah:
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam rektum atau anus.
Penyakit ini sangat umum terjadi dan merupakan penyebab BAB berdarah paling umum.
Fisura anal adalah robekan pada lapisan saluran anus. Seperti wasir, penyakit ini sering terjadi setelah mengejan saat buang air besar yang keras.
Fisura anal mudah disalahartikan sebagai wasir.
Baca juga: 8 Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya
Gastroenteritis mengacu pada infeksi virus, jamur, atau parasit yang memengaruhi lambung dan usus.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat menyebabkan diare berdarah.
Penyakit radang usus (IBD) menyebabkan peradangan kronis (berkelanjutan) pada lapisan usus, baik usus kecil maupun besar.
Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dapat menyebabkan tinja berdarah.
Baca juga: 10 Penyebab Susah BAB, dari Sembelit hingga Kanker Usus Besar