Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Hempas Lemak Perut yang Berbahaya untuk Kesehatan

Kompas.com - 26/09/2023, 10:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda tahu macam bahaya lemak perut?

Lemak perut yang menumpuk tidak hanya bisa membuat kita minder dengan penampilan.

Ada bahaya kesehatan pula yang perlu Anda waspadai karena lemak perut. 

Baca juga: 7 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Lemak yang Perlu Diperhatikan

Menurut informasi dari Cleveland Clinic, lemak perut atau lemak visceral merupakan lemak yang terdapat jauh di rongga perut.

Lemak ini mengelilingi organ penting, termasuk lambung, hati, dan usus.

Berbeda dengan lemak yang ada di bawah kulit atau lemak subkutan, lemak visceral lebih berbahaya bagi kesehatan.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas bahaya lemak perut untuk kesehatan. 

Baca juga: Kenali Apa Itu Lemak Perut, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Mengapa lemak perut berbahaya?

Terlalu banyak lemak tubuh berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Namun dibandingkan dengan lemak yang terletak tepat di bawah kulit Anda (lemak subkutan), lemak perut lebih cenderung meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.

Melansir informasi dari Web MD, lemak perut berpeluang besar meningkatkan risiko penyakit jantung, Alzheimer, diabetes tipe 2, stroke, dan kolesterol tinggi.

Hal ini terjadi karena lemak visceral menghasilkan lebih banyak protein tertentu yang memicu peradagan jaringan dan organ tubuh serta mempersempit pembuluh darah.

Hal itu bisa membuat tekanan darah Anda naik dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Lemak Perut

Bagaimana cara mengukur lemak perut?

Untuk mengetahui berapa banyak lemak perut yang ada di tubuh, Anda bisa melihatnya dari ukuran lingkar pinggang Anda.

Menurut informasi dari Health Direct, lingkar pinggang adalah indikator yang baik untuk mengetahui seberapa banyak lemak yang ada di dalam perut, di sekitar organ. 

Bagi wanita, risiko penyakit kronis meningkat, jika lingkar pinggang 80 cm atau lebih. Sedangkan, pada pria 94 cm atau lebih.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau