KOMPAS.com - Bagi para wanita, pernahkah Anda mengalami kondisi beberapa bulan telat haid tapi tidak hamil?
Nah, kondisi di atas bisa jadi tanda amenorea sekunder. Untuk diketahui, amenorea adalah kondisi tidak adanya menstruasi.
Dikutip dari Healthline, wanita dikatakan mengalami amenore sekunder jika ia tidak menstruasi selama tiga bulan atau lebih.
Amenore sekunder berbeda dengan amenore primer. Amenore primer terjadi jika seorang wanita sama sekali belum pernah datang bulan meskipun sudah masuk masa puber.
Baca juga: Kenali Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan Penting
Selama siklus menstruasi normal, kadar estrogen meningkat. Estrogen adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perkembangan seksual dan reproduksi pada wanita.
Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan lapisan rahim tumbuh dan menebal. Saat lapisan rahim menebal, tubuh wanita melepaskan sel telur ke salah satu ovarium.
Sel telur akan pecah jika sperma pria tidak bisa membuahinya. Hal ini menyebabkan kadar estrogen menurun.
Selama periode menstruasi, wanita mengeluarkan lapisan rahim yang menebal dan darah berlebih melalui vagina.
Menurut informasi dari Cleveland clinic, proses ini dapat terganggu oleh faktor tertentu. Berikut beberapa faktor penyebab amenorea sekunder:
Ketidakseimbangan hormonal adalah penyebab paling umum dari amenorea sekunder. Ketidakseimbangan hormonal dapat terjadi akibat:
Masalah struktural pada organ reproduksi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), kista ovarium, atau masalah pada rahim juga bisa membuat amenorea sekunder.
Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berujung pada tumbuhnya kista ovarium.
Kista ovarium adalah massa jinak atau non-kanker yang berkembang di ovarium. PCOS juga dapat menyebabkan amenore.
Selain itu, jaringan parut dapay terbentuk akibat infeksi panggul atau prosedur dilatasi dan kuretase. Hal itu memicu pelebaran serviks dan pengikisan lapisan rahim.
Baca juga: Mengapa Darah Menstruasi Menggumpal? Berikut Penjelasannya...
Berat badan dapat memengaruhi menstruasi. Wanita yang kelebihan berat badan atau memiliki lemak tubuh kurang dari 15 persen mungkin akan berhenti menstruasi.
Hal ini terutama berlaku bagi orang yang latihan olahraga secara ekstensif atau berlebihan, serta wanita yang obesitas karena jarang olahraga.
Di luar itu, faktor stres emosional adalah kemungkinan penyebab lain amenorea sekunder. Tubuh wanita bakal merespons stres ekstrem dengan gangguan siklus haid. Periode menstruasi kemungkinan bisa kembali normal setelah stres diatasi.
Baca juga: Telat Haid tapi Tidak Merasakan Gejala Hamil, Kenali 11 Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.