KOMPAS.com - Jangan pernah sepelekan cedera kepala, karena cedera ringan pun bisa menyebabkan tergganggunya fungsi otak.
Mengutip Hopkins Medicine, cedera kepala adalah istilah luas yang menggambarkan beragam cedera yang terjadi di kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan di bawahnya, seperti pembuluh darah.
Cedera kepala sering disebut juga sebagai cedera otak atau cedera otak traumatis (traumatic brain injury/TBI).
Cedera kepala dapat berupa benjolan, memar, gegar otak, patah tulang tengkorak, pendarahan internal, kerusakan otak.
Cedera kepala ini dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang hingga kematian, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.
Baca juga: Bagaimana Benturan di Kepala Bisa Sebabkan Kematian?
Mengutip Mayo Clinic, peristiwa umum yang menyebabkan cedera kepala meliputi:
Tabrakan yang melibatkan mobil, sepeda motor atau sepeda adalah penyebab umum cedera otak traumatis.
Jatuh dari tempat tidur atau tangga, menuruni tangga, di kamar mandi, dan jatuh lainnya adalah penyebab paling umum dari cedera otak traumatis secara keseluruhan, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dan anak-anak.
Luka tembak, kekerasan dalam rumah tangga, penganiayaan anak, dan penyerangan lainnya adalah penyebab umum.
Sindrom bayi terguncang adalah cedera otak traumatis pada bayi yang disebabkan oleh guncangan keras.
Baca juga: 5 Bahaya Benturan di Kepala yang Perlu Diwaspadai
Cedera kepala dapat disebabkan kecelakaan olahraga, termasuk sepak bola, tinju, baseball, skateboard, hoki, dan olahraga berdampak tinggi atau ekstrem lainnya.
Ini sangat umum di usia muda.
Ledakan eksplosif adalah penyebab umum cedera otak traumatis pada personel militer yang bertugas aktif.
Banyak peneliti percaya bahwa gelombang tekanan yang melewati otak secara signifikan mengganggu fungsi otak.
Mengutip Hopkins Medicine, penyebab cedera kepala dapat dibedakan sebagai berikut:
Baca juga: Cedera Kepala: Jenis, Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya