KOMPAS.com - Badan lemas dan lesu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak segera diatasi.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurang tidur. Namun, beberapa masalah kesehatan juga dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, seperti alergi, anemia, depresi, hingga infeksi.
Mengatasi masalah medis yang membuat Anda merasa lemas dan lesu umumnya dapat mengatasi kondisi ini, namun perubahan kebiasaan juga diperlukan agar energi di dalam tubuh kembali.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab badan lemas dan lesu, serta kapan perlu ke dokter berikut ini.
Baca juga: Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas Gejala Penyakit Apa?
Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, berikut adalah beberapa penyebab badan lemas dan lesu yang perlu diketahui.
Gaya hidup yang dimiliki bisa membuat Anda menjadi lebih lelah dan lesu. Beberapa gaya hidup yang tidak sehat yang jadi penyebab badan lemas dan lesu, seperti:
Gaya hidup yang tidak sehat dapat memengaruhi energi di dalam tubuh sehingga Anda menjadi lebih lemas dan lesu.
Padahal, tubuh memerlukan energi yang cukup untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Baca juga: 3 Minuman untuk Badan Lemas agar Kembali Berenergi
Mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam sangatlah penting untuk mendukung kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Beberapa gangguan tidur yang dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, seperti insomnia, apnea tidur, narkolepsi, dan bekerja dalam shift.
Untuk menghindari badan yang lemas dan lesu, Anda diimbau untuk tidur yang cukup atau setidaknya selama tujuh jam setiap malam.
Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa badan yang terasa lemas dan lesu, seperti beta blocker, opioid, dan antihistamin.
Meskipun begitu, konsumsi obat tidak boleh dihentikan atau diganti tanpa konsultasi dengan dokter karena bisa menyebabkan masalah medis yang lebih serius.
Baca juga: 7 Makanan untuk Badan Lemas agar Segar Kembali
Tubuh yang terasa lemas dan lesu bisa jadi merupakan gejala infeksi tertentu, seperti flu dan HIV.
Namun selain merasa lemas dan lesu, Anda juga bisa mengalami gejala lainnya, seperti demam, nyeri di tubuh, sesak napas, atau penurunan nafsu makan.
Meskipun begitu, gejala lainnya yang muncul akan tergantung dari jenis infeksi yang dialami.
Gangguan jantung dan paru-paru juga bisa membuat Anda merasa lebih lemas dan lesu, seperti gangguan jantung kongestif dan penyakit paru obstruktif kronis.
Beberapa masalah kesehatan jantung dan paru tersebut akan membuat aktivitas sehari-hari yang terasa ringan terasa lebih sulit dan membuat Anda merasa mudah lelah.
Beberapa gangguan autoimun juga dapat membuat Anda merasa lebih lemas dan lesu, seperti diabetes tipe 1, lupus, sklerosis ganda, hingga myasthenia gravis.
Meskipun begitu, badan yang lemas dan lesu bukanlah satu-satunya gejala yang muncul karena Anda umumnya akan mengalami gejala lain tergantung dari gangguan autoimun yang dialami.
Gangguan pada sistem endokrin dapat membuat Anda merasa lebih lelah dan lesu.
Padahal, sistem endokrin memiliki peran penting untuk membantu metabolisme tubuh, atau kemampuan tubuh untuk menggunakan energi.
Selain merasa lemas dan lesu, Anda juga akan mengalami gejala lainnya, seperti depresi, tidak tahan dengan udara dingin, dan penambahan berat badan.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Keringat Dingin
Masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan rasa lemas dan lesu yang berlangsung secara terus-menerus, seperti kanker, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal.
Namun, rasa lelah dan lesu yang dialami umumnya lebih parah. Bahkan, kondisi ini bisa membuat Anda tidak mampu untuk bergerak dengan bebas.
Badan yang terasa lemas dan lesu ternyata tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur saja.
Beberapa masalah kesehatan juga bisa menyebabkan kondisi ini sehingga Anda perlu waspada dan mencari bantuan medis jika diperlukan.
Baca juga: Kenapa Badan Tiba-tiba Lemas? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Badan yang terasa lemas dan lesu umumnya dapat diatasi dengan melakukan perubahan kebiasaan, seperti rajin berolahraga, mengurangi rasa stres, dan makan makanan yang bernutrisi.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis ketika rasa lemas dan lesu tidak kunjung membaik atau bertambah parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pemeriksaan medis akan dilakukan untuk mengetahui penyebab badan lemas dan lesu sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang belum terbukti aman secara medis karena dapat memicu masalah medis lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.