Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Badan Lemas dan Lesu, Tak Hanya Kurang Tidur

Kompas.com - 08/10/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Badan lemas dan lesu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak segera diatasi.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurang tidur. Namun, beberapa masalah kesehatan juga dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, seperti alergi, anemia, depresi, hingga infeksi.

Mengatasi masalah medis yang membuat Anda merasa lemas dan lesu umumnya dapat mengatasi kondisi ini, namun perubahan kebiasaan juga diperlukan agar energi di dalam tubuh kembali.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab badan lemas dan lesu, serta kapan perlu ke dokter berikut ini.

Baca juga: Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas Gejala Penyakit Apa?

Penyebab badan lemas dan lesu

Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, berikut adalah beberapa penyebab badan lemas dan lesu yang perlu diketahui.

  • Gaya hidup yang tidak sehat

Gaya hidup yang dimiliki bisa membuat Anda menjadi lebih lelah dan lesu. Beberapa gaya hidup yang tidak sehat yang jadi penyebab badan lemas dan lesu, seperti:

    • Mengonsumsi makanan yang tidak sehat, termasuk terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan
    • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
    • Menggunakan obat-obatan terlarang
    • Merasa stres
    • Mengalami burnout atau kelelahan mental
    • Jarang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, atau melakukan olahraga secara berlebihan

Gaya hidup yang tidak sehat dapat memengaruhi energi di dalam tubuh sehingga Anda menjadi lebih lemas dan lesu.

Padahal, tubuh memerlukan energi yang cukup untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca juga: 3 Minuman untuk Badan Lemas agar Kembali Berenergi

  • Gangguan tidur

Mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam sangatlah penting untuk mendukung kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Beberapa gangguan tidur yang dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, seperti insomnia, apnea tidur, narkolepsi, dan bekerja dalam shift.

Untuk menghindari badan yang lemas dan lesu, Anda diimbau untuk tidur yang cukup atau setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa badan yang terasa lemas dan lesu, seperti beta blocker, opioid, dan antihistamin.

Meskipun begitu, konsumsi obat tidak boleh dihentikan atau diganti tanpa konsultasi dengan dokter karena bisa menyebabkan masalah medis yang lebih serius.

Baca juga: 7 Makanan untuk Badan Lemas agar Segar Kembali

  • Infeksi

Tubuh yang terasa lemas dan lesu bisa jadi merupakan gejala infeksi tertentu, seperti flu dan HIV.

Namun selain merasa lemas dan lesu, Anda juga bisa mengalami gejala lainnya, seperti demam, nyeri di tubuh, sesak napas, atau penurunan nafsu makan.

Meskipun begitu, gejala lainnya yang muncul akan tergantung dari jenis infeksi yang dialami.

  • Gangguan jantung dan paru-paru

Gangguan jantung dan paru-paru juga bisa membuat Anda merasa lebih lemas dan lesu, seperti gangguan jantung kongestif dan penyakit paru obstruktif kronis.

Beberapa masalah kesehatan jantung dan paru tersebut akan membuat aktivitas sehari-hari yang terasa ringan terasa lebih sulit dan membuat Anda merasa mudah lelah.

  • Gangguan autoimun

Beberapa gangguan autoimun juga dapat membuat Anda merasa lebih lemas dan lesu, seperti diabetes tipe 1, lupus, sklerosis ganda, hingga myasthenia gravis.

Meskipun begitu, badan yang lemas dan lesu bukanlah satu-satunya gejala yang muncul karena Anda umumnya akan mengalami gejala lain tergantung dari gangguan autoimun yang dialami.

  • Ketidakseimbangan hormon

Gangguan pada sistem endokrin dapat membuat Anda merasa lebih lelah dan lesu.

Padahal, sistem endokrin memiliki peran penting untuk membantu metabolisme tubuh, atau kemampuan tubuh untuk menggunakan energi.

Selain merasa lemas dan lesu, Anda juga akan mengalami gejala lainnya, seperti depresi, tidak tahan dengan udara dingin, dan penambahan berat badan.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Keringat Dingin

  • Masalah kesehatan kronis lainnya

Masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan rasa lemas dan lesu yang berlangsung secara terus-menerus, seperti kanker, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal.

Namun, rasa lelah dan lesu yang dialami umumnya lebih parah. Bahkan, kondisi ini bisa membuat Anda tidak mampu untuk bergerak dengan bebas.

Badan yang terasa lemas dan lesu ternyata tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur saja.

Beberapa masalah kesehatan juga bisa menyebabkan kondisi ini sehingga Anda perlu waspada dan mencari bantuan medis jika diperlukan.

Baca juga: Kenapa Badan Tiba-tiba Lemas? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kapan perlu ke dokter?

Badan yang terasa lemas dan lesu umumnya dapat diatasi dengan melakukan perubahan kebiasaan, seperti rajin berolahraga, mengurangi rasa stres, dan makan makanan yang bernutrisi.

Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis ketika rasa lemas dan lesu tidak kunjung membaik atau bertambah parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pemeriksaan medis akan dilakukan untuk mengetahui penyebab badan lemas dan lesu sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang belum terbukti aman secara medis karena dapat memicu masalah medis lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Health
Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Health
Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Health
6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

Health
Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Health
Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Health
Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Health
Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Health
Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau