Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Dosis Mematikan Sianida? Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 10/10/2023, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sianida adalah salah satu bahan kimia beracun yang bisa disalahgunakan.

Dalam beberapa kasus kejahatan, sianida sering kali digunakan untuk membunuh.

Namun, tahukah kamu bahwa beberapa tanaman juga mengandung sianida? Bahkan, beberapa tanaman tersebut ada yang sering dikonsumsi manusia.

Artikel ini akan mengulas sumber sianida dan dosis yang membuatnya menjadi racun mematikan. 

Baca juga: 12 Tanda-tanda Keracunan Sianida yang Perlu Diketahui

Apa sumber sianida alami?

Melansir laman Centre for Food Safety, zat yang mengandung sianida terdapat secara alami di lebih dari 2.000 spesies tanaman

Beberapa tanaman tersebut termasuk bahan pangan, seperti rebung, singkong, dan biji-bijian.

Biji tanaman yang mengandung sianida, meliputi apel, aprikot, pir, plum, ceri, persik, dan masih banyak lagi.

Pada tanaman ini, sianida terikat pada molekul gula dalam bentuk glikosida sianogenik.

Glikosida sianogenik sendiri relatif tidak beracun. Namun, glikosida sianogenik diubah menjadi hidrogen sianida beracun di saluran usus.

Memasak tanaman sianogenik secara menyeluruh dalam air mendidih dapat secara efektif mengurangi tingkat toksisitasnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sianida dan Efeknya pada Tubuh

Mengapa sianida bisa menyebabkan keracunan?

Sianida beracun bagi manusia dan hewan karena kemampuannya menghambat respirasi sel.

Ketika seseorang keracunan sianida, mereka bisa mengalami gejala, seperti muntah, mual, sakit kepala, pusing, kesulitan melihat, detak jantung lambat, kejang, gagal napas, dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.

Gejala keracunan sianida jangka pendek biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah menghirup sianida atau mengonsumsi makanan yang mengandung sianida.

Sianida dalam dosis tertentu sebenarnya tidak berbahaya. Untuk singkong, sianida dalam jumlah 2 mg/kg tergolong aman dikonsumsi.

Di Uni eropa, kadar maksimum asam hidrosianat yang diizinkan adalah 50 mg/kg pada nougat dan marzipan (permen populer di Eropa), 35 mg/kg pada minuman beralkohol, dan 5 mg/kg pada buah batu (buah drupa) kalengan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau