KOMPAS.com - Ginjal kita dapat mengalami kebocoran ketika urine mengandung banyak protein.
Mengutip Cleveland Clinic, ini adalah kondisi serius yang mengancam jiwa dan bisa menyerang siapa saja, pria atau wanita, orang tua maupun anak-anak.
Jika ginjal bocor tidak diobati, akan mengurangi harapan hidup karena komplikasi, seperti pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan cedera ginjal akut.
Untuk tahu lebih lanjut, artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.
Baca juga: Waspada Diabetes Bisa Jadi Penyebab Kerusakan Ginjal
Ginjal bocor dalam dunia medis disebut sebagai sindrom nefrotik.
Menurut Cleveland Clinic, ginjal bocor adalah suatu kondisi di mana ginjal melepaskan protein (proteinuria) dengan jumlah berlebihan dalam urine (kencing).
Sindrom nefrotik biasanya terjadi karena adanya masalah pada bagian penyaring ginjal (glomeruli).
Glomeruli adalah pembuluh darah kecil di ginjal kita.
Glomeruli berperan membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah kita dan mengirimkannya ke kandung kemih sebagai urine.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Organ Penderita Gagal Ginjal?
Produk limbah yang umum ada di urine meliputi urea (limbah nitrogen), kreatinin (limbah otot), dan asam.
Ginjal melalui glomeruli akan memungkinkan darah mempertahankan sel dan protein yang dibutuhkan tubuh Anda agar berfungsi secara teratur.
Jadi jika glomeruli Anda sehat, tidak ada protein yang dibuang ke dalam urine.
Glomeruli yang rusak memungkinkan protein darah terkandung dalam urine, termasuk albumin.
Kebocoran protein dalam urine ini bisa sebanyak 3 gram atau lebih selama 24 jam.
Baca juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis yang Perlu Diketahui
Mengutip Mayo Clinic, penyebab ginjal bocor yang pasti adalah kerusakan pada kelompok pembuluh darah kecil di ginjal yang disebut glomeruli.