Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Teknologi Wolbachia untuk Atasi DBD Bukan Rekayasa Genetik

Kompas.com - 19/11/2023, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Antara,

Sementara itu, wolbachia adalah bakteri yang mempunyai sifat sebagai simbion (tidak berdampak negatif) pada inangnya.

"Selain itu, analisis risiko yang telah dilakukan oleh 20 ilmuwan independen di Indonesia menyimpulkan bahwa risiko dampak buruk terhadap manusia atau lingkungan dapat diabaikan," lanjutnya.

Baca juga: 2 Perbedaan Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue

Di Indonesia, penggunaan bakteri wolbachia saat ini sedang dijalankan sebagai inovasi teknologi untuk menekan kasus DBD dan melengkapi strategi nasional yang sudah ada, seperti gerakan 3M Plus.

Menurut informasi Kemenkes pada Senin(13/11/2023), pilot project dilaksanakan di lima kota, yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang.

Program ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot Project Implementasi Wolbachia.

Teknologi wolbachia yang digunakan diimplementasikan dengan metode “penggantian”, di mana baik nyamuk jantan dan nyamuk betina wolbachia dilepaskan ke populasi alami.

Baca juga: Mengenal Imunisasi Dengue untuk Mencegah Demam Berdarah (DBD)

Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung wolbachia, menurut keterangan Kemenkes.

Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki wolbachia.

Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Akibatnya, nyamuk yang mengandung wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.

Karena wolbachia terdapat dalam telur nyamuk, maka bakteri ini akan diturunkan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya.

Sehingga, dampak perlindungan wolbachia terhadap penularan dengue bersifat berkelanjutan (sustainable).

Baca juga: Ciri Khas Demam Dengue dengan Penyakit Lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau