KOMPAS.com - Hipertorid adalah salah satu jenis gangguan tiroid yang membuat kelenjar tiroid lebih aktif ketimbang biasanya.
Dikutip dari Cleveland Clinic, hipertiroid membuat tubuh memproduksi dan melepaskan lebih banyak hormon tiroid ketimbang yang dibutuhkan.
Penyebab hipertiroid bisa karena penyakit graves, peradangan kelenjar tiroid, konsumsi yodium berlebihan, atau karena tumbuhnya benjolan di kelenjar tiroid.
Hipertiroid dapat memengaruhi seluruh tubuh. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui beberapa cara mengatasi hipertiroid yang tepat.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui
Menurut American Thyroid Association, kebanyakan hipertiroid bisa sembuh dan fungsi kelenjar tiroid bisa tetap normal, asal penderita disiplin menjalani pengobatan.
Perlu diketahui, hipertiroid perlu diberikan penanganan medis yang tepat. Jika tidak diobati atau diatasi, komplikasi hipertiroid bisa menyebabkan gangguan jantung, tulang, otot, siklus haid, atau kesuburan.
Sebelum mengobati penderita, dokter biasanya akan membuat diagnosis hipertiroid berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes darah untuk menakar kadar hormon tiroid.
Baca juga: 7 Komplikasi Hipertiroid yang Perlu Diwaspadai
Cara mengatasi hipertiroid bisa dilakukan dengan beberapa langkah sesuai dengan penyebab mendasar, tingkat keparahan, kondisi kesehatan, dan usia pasien.
Umumnya, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien mulai dari konsumsi obat hingga pembedahan. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:
Terapi dengan konsumsi obat antitiroid, seperti methimazole dan propylthiouracil, secara bertahap ke pasien dapat meringankan gejala penyakit. Obat ini dapat mencegah kelenjar tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid.
Pengobatan dengan obat antitiroid biasanya berlangsung selama 12 hingga 18 bulan. Setelah itu, dosis obat perlahan-lahan dikurangi atau dihentikan jika gejala hilang dan jika hasil tes darah menunjukkan bahwa kadar hormon tiroid telah kembali ke kisaran normal.
Dokter terkadang juga meresepkan obat beta blocker untuk membantu mengurangi gejala hipertiroid, seperti tremor, detak jantung cepat, dan jantung berdebar-debar.
Kendati obat ini tidak memengaruhi kadar hormon tiroid, tapi beta blocker dapar membantu meringankan gejala penyakit atau rasa tidak nyaman akibat hipertiroid.
Melansir National Health Service, perawatan yodium radioaktif adalah jenis radioterapi yang digunakan untuk menghancurkan sel-sel di kelenjar tiroid dan mengurangi jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Terapi yodium radioaktif dilakukan dengan memberikan minuman atau kapsul yang mengandung yodium dan radiasi dosis rendah. Bahan aktifnya bakal diserap oleh tiroid.