Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Bakteri Treponema Pallidum, Kuman Penyebab Sifilis

Kompas.com - 09/12/2023, 12:00 WIB
Agustin Tri Wardani,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Pada stadium 3, sifilis dapat berlangsung selama lebih dari 20 tahun sebelum berkembang ke tahap 4 atau sifilis tersier.

Penderita sifilis pada tahap ini bisa memiliki gejala ringan yang berulang dan jarang menularkan infeksi bakteri ke orang lain melalui hubungan seksual.

Baca juga: 2 Cara Mengobati Sifilis Primer, Sekunder, Laten dan Tersier

  • Stadium 4 atau sifilis tersier

Sekitar 15-30 persen sifilis yang tidak diobati akan berkembang menjadi sifilis stadium 4 atau sifilis tersier.

Lesi sifilis bermanifestasi sebagai luka yang tidak menimbulkan rasa sakit, abses, atau ruam merah tebal dan menonjol, yang muncul di kulit atau permukaan mukosa.

Selain itu, infeksi bakteri pada kelenjar getah bening dan aliran darah juga akan semakin merusak organ dalam. 

Sehingga, sifilis bisa memicu komplikasi pada berbagai sistem organ, seperti sistem saraf, otak, sistem kardiovaskular, hati, mata, tulang, dan persendian.

Pasien sifilis biasanya akan mengalami berbagai penyakit dan kelainan, seperti gangguan gerak, regurgitasi aorta, aortitis, demensia, kebutaan, tuli, kelumpuhan, kejang, dan pada akhirnya dapat berujung pada kematian.

Demikian pemaparan mengenai bakteri Treponema pallidum, yang menjadi penyebab sifilis. 

Dengan mengetahui profil bakteri ini, Anda dapat lebih mawasdiri untuk menjaga kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala-gejala infeksi bakteri ini.

Baca juga: Selain Sifilis dan Gonore, Ini 4 Penyakit yang Menular Lewat Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau