Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Infeksi Batu Empedu dan Gejalanya yang Pantang Diabaikan

Kompas.com - 22/12/2023, 10:30 WIB
Agustin Tri Wardani,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain batu empedu, ada masalah lain yang dapat terjadi pada kantung empedu, yaitu infeksi batu empedu.

Infeksi batu empedu atau kolesistitis adalah kondisi ketika batu empedu keluar dan menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu. 

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyebab infeksi batu empedu, Anda dapat menyimak penjelasan berikut.

Baca juga: 15 Gejala Batu Empedu pada Laki-laki, Nyeri Perut dan Gatal-gatal

Penyebab infeksi batu empedu

Dilansir dari WebMD, penyebab infeksi batu empedu atau kolesistitis dapat terjadi karena adanya batu empedu yang keluar dari kantong empedu dan menyumbat saluran empedu.

Batu empedu yang mengalir ke mulut kantong empedu dapat menghalangi aliran empedu yang masuk atau keluar.

Tersumbatnya aliran empedu tersebut dapat menyebabkan empedu kembali ke organ terdekat.

Ketika empedu tersebut kembali, maka akan memicu adanya tekanan dan rasa sakit di organ serta saluran empedu dan menyebabkan infeksi atau peradangan.

Saat batu empedu tersangkut di saluran empedu, seseorang mungkin juga mengalami kejang kandung empedu yang membuat detak jantung Anda meningkat dan tekanan darah Anda dapat turun dengan cepat.

Hal itu yang menyebabkan seseorang mengalami pusing dan lelah selama berjam-jam, dan memicu terjadinya infeksi empedu.

Baca juga: 2 Jenis Operasi Batu Empedu yang Perlu Anda Ketahui

Untuk diketahui, biasanya orang akan memiliki batu empedu karena dipicu oleh adanya kelebihan kolesterol dalam darah.

Beberapa orang mungkin memiliki kelebihan kolesterol karena mengalami gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes.

Kolesterol darah tinggi menyebabkan kandungan kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu Anda.

Hati akan menyaring kolesterol dari darah dan menyimpannya dalam empedu sebagai produk limbah.

Bahan kimia dalam empedu (lesitin dan garam empedu) sebenarnya memiliki peran untuk melarutkan kolesterol.

Namun, apabila kandungan kolesterol pada empedu terlalu banyak, maka bahan kimia tersebut tidak bisa bekerja secara maksimal, sehingga kolesterol bisa menumpuk dan membentuk batu.

Selain kelebihan kolesterol, terdapat juga beberapa faktor lain yang memicu batu empedu yaitu kelebihan bilirubin serta gangguan kantong empedu yang mengakibatkan beberapa empedu tertinggal dan secara bertahap akan berkonsentrasi menjadi semacam lumpur di bagian bawah kantong empedu lalu mengkristal.

Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Meredakan Batu Empedu

Gejala infeksi batu empedu

Gejala infeksi batu empedu yang paling khas yaitu munculnya nyeri kram perut di bagian tengah hingga kanan atas, kondisi ini juga disebut dengan kolik bilier.

Kolik bilier dapat terjadi dalam episode yang berlangsung selama satu hingga beberapa jam setelah makan dengan porsi besar.

Rasa sakit juga dapat menyebar ke tempat lain. Biasanya kolik bilier dimulai sebagai sakit nyeri yang samar lalu terus meningkat dalam intensitas selama jam pertama sebelum surut lagi. Kolik bilier sering disertai mual dan muntah.

Ketika batu empedu menyebabkan penyumbatan persisten atau infeksi, Anda akan memiliki gejala radang empedu akut seperti:

  1. Rasa sakit yang terus-menerus
  2. Demam dan menggigil
  3. Akselerasi detak jantung.

Empedu yang terakumulasi dalam aliran darah Anda juga menunjukkan gejala, seperti:

  1. Penyakit kuning
  2. Mata cekung
  3. Kencing berwarna gelap.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Penyebab Batu Empedu, Termasuk Obesitas

Demikian penjelasan mengenai penyebab infeksi batu empedu beserta gejala yang umum muncul.

Pastikan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan gejala yang tidak tertahankan.

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan atau tindakan medis eperti kolesistektomi laparoskopi dan pengangkatan batu empedu untuk mengatasi masalah Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com