Latihan pernapasan dalam, seperti pernapasan diafragma atau pernapasan perlahan, dapat membantu mengembalikan ritme napas dan menenangkan tubuh.
Teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan meditasi mindfulness dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Latihan ini memungkinkan seseorang untuk fokus pada kondisi saat ini dan mengurangi ketegangan yang mungkin muncul selama mengalami serangan kecemasan.
Membagikan pengalaman kecemasan dengan seseorang yang dipercayai atau mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengurangi beban emosional.
Bahkan, berbicara tentang kecemasan yang dialami dapat membantu melepaskan tekanan yang dirasakan.
Jika memungkinkan, mencoba menjauhi pemicu kecemasan dapat membantu menghindari peningkatan gejala yang dialami.
Cara ini mungkin melibatkan mengambil waktu untuk diri sendiri atau meninggalkan situasi yang memicu kecemasan.
Jika serangan kecemasan terjadi secara teratur atau mengganggu aktivitas sehari-hari, mencari bantuan profesional dari seorang terapis atau konselor dapat memberikan dukungan dan strategi pengelolaan yang lebih mendalam.
Menghadapi serangan kecemasan memerlukan kesadaran diri dan keberanian untuk menerapkan strategi pengelolaan yang efektif.
Kombinasi teknik pernapasan, pemikiran rasional, relaksasi, dan dukungan sosial dapat membantu mengurangi dampak serangan kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang berbeda sehingga cara mengatasi gangguan kecemasan yang efektif dapat bervariasi.
Jika kecemasan terus berlanjut atau meningkat, segera cari bantuan profesional untuk melakukan evaluasi dan mendapatkan dukungan lebih lanjut.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Silent Treatment dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.