Sebab, itu dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf, terutama pada kaki.
Hal ini dapat mempersulit saraf untuk membawa pesan antara otak dan setiap bagian tubuh kita, sehingga dapat memengaruhi cara kita melihat, mendengar, merasakan, dan bergerak.
Kerusakan saraf yang berhubungan dengan pencernaan dapat menyebabkan masalah mual, muntah, diare atau sembelit. Bagi pria, hal ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Baca juga: Kenapa Merokok Jadi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya
Beberapa penderita diabetes mengembangkan penyakit mata yang disebut retinopati diabetik, yang dapat memengaruhi penglihatan mereka.
Jika retinopati diketahui biasanya dari tes skrining mata. Komplikasi diabetes ini dapat diobati, sehingga kehilangan penglihatan dapat dicegah.
Penyakit jantung adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum.
Diabetes secara signifikan meningkatkan risiko banyak masalah jantung.
Ini dapat mencakup penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer, dengan menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke (penyakit serebrovaskular), dan penyempitan arteri (aterosklerosis).
Risiko komplikasi diabates dicegah atau ditunda, jika Anda menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali.
Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Jadi Tanda Peringatan Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.