Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penyakit Autoimun Berbahaya? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 30/01/2024, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Rencana pengobatan bervariasi tergantung pada jenis dan stadium penyakit autoimun, tingkat keparahan penyakit, usia dan riwayat kesehatan seseorang, serta faktor lainnya.

Sering kali rangkaian pengobatan penyakit autoimun termasuk penggunaan obat-obatan untuk:

  • Meringankan atau mengurangi gejala
  • Menggantikan zat-zat yang tidak lagi dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Misalnya, insulin diresepkan untuk diabetes tipe 1 untuk mengatur gula darah. Demikian pula, penggantian hormon tiroid oral diresepkan untuk penderita Hashimoto Tiroiditis.
  • Menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kerusakan jaringan

Rencana pengobatan juga dapat mencakup berbagai jenis terapi atau pengobatan, yang bervariasi tergantung pada organ dan sistem yang terkena dampak.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

Apa penyakit autoimun yang bisa mematikan?

Dikutip dari Very Well Health, ada lebih dari 100 jenis penyakit autoimun yang diketahui saat ini.

Dari banyaknya jenis tersebut, hanya sedikit yang berpotensi berakibat fatal.

Empat dari yang paling sering berakibat fatal, meliputi:

  • Giant cell myocarditis

Ini adalah kelainan kardiovaskular langka yang berkembang pesat dan sering kali berakibat fatal.

Pada penyakit ini terjadi peradangan pada otot jantung (miokardium).

  • Ensefalitis reseptor anti-NMDA

Pada penyakit autoimun ini, sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi terhadap reseptor NMDA di otak, yang berperan penting dalam memori.

Antibodi mengganggu sinyal dan menyebabkan pembengkakan di otak, yang disebut juga sebagai ensefalitis.

Baca juga: 9 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Autoimun

  • Mixed connective tissue disease

Mixed connective tissue disease (MCTD) atau penyakit jaringan ikat campuran adalah suatu kondisi langka yang dapat menyebabkan nyeri dan peradangan pada banyak sendi.

Hal ini paling sering terjadi pada wanita di bawah 30 tahun.

MCTD memiliki ciri-ciri yang tumpang tindih antara lupus, sklerosis sistemik, dan polimiositis. Ciri-ciri artritis reumatoid dan sindrom Sjogren juga dapat terlihat dalam kondisi ini.

  • Vaskulitis autoimun

Beberapa jenis vaskulitis autoimun dapat mengancam jiwa, seperti vaskulitis reumatoid atau vaskulitis terkait ANCA.

Vaskulitis menyebabkan penyempitan dan peradangan pada pembuluh darah, yang terdiri dari arteri, vena, dan kapiler.
Pembuluh darah bertugas membawa darah antara jantung dan organ lain di tubuh.

Pada sebagian besar kasus, penyakit autoimun tidak berakibat fatal, dan mereka yang mengidap penyakit autoimun dapat berharap untuk hidup normal.

Hanya beberapa penyakit autoimun yang bisa berakibat fatal atau menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, tetapi penyakit ini jarang terjadi.

Jika Anda mengidap penyakit autoimun, Anda bisa bertanya pada dokter Anda tingkat bahaya atau kefatalannya.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diperhatikan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau