Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Berhenti Minum Kopi? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 10/02/2024, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kopi dapat meningkatkan rasa ketergantungan sehingga sulit untuk menghentikan konsumsinya. Lalu, bagaimana cara berhenti minum kopi?

Anda yang ingin berhenti minum kopi perlu melakukannya secara bertahap dan menghindari menghentikan konsumsi kopi secara tiba-tiba.

Anda bisa mulai dengan minum lebih banyak air putih dan membatasi konsumsi kopi per hari secara bertahap.

Untuk lebih jelasnya, ketahui cara berhenti minum kopi berikut ini.

Baca juga: 8 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula bagi Pria, Tak Hanya Mencegah Kantuk

Bagaimana cara berhenti minum kopi?

Ternyata, Anda perlu berhenti minum kopi secara bertahap agar tidak mengalami gejala caffeine withdrawal atau gejala putus kafein, seperti sakit kepala, perubahan suasana hati, dan kecemasan.

Disarikan dari Women’s Health dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara berhenti minum kopi yang bisa dilakukan.

  • Memperhatikan jumlah kafein yang dikonsumsi

Kafein tidak hanya ada di dalam kopi, tetapi juga terdapat pada jenis makanan dan minuman yang lain, seperti coklat, teh hitam, dan minuman berenergi.

Selain membatasi jumlah kopi yang diminum, Anda perlu membatasi asupan kafein dari produk lainnya dengan melihat kandungan kafein yang ada pada label kemasan.

  • Mengurangi konsumsi kopi secara bertahap

Berhenti minum kopi adalah salah satu kebiasaan yang sulit untuk dilakukan oleh beberapa orang.

Berhenti minum kopi secara tiba-tiba juga dapat memicu terjadinya gejala putus kafein sehingga Anda diimbau untuk mengurangi konsumsinya secara bertahap atau sebesar 25 persen setiap minggu.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Minum Kopi saat Diet?

  • Berolahraga secara teratur

Berolahraga secara teratur tidak hanya akan membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga dapat meningkatkan energi sehingga kebutuhan minum kopi dapat berkurang.

Untuk menghindari rasa kantuk di siang hari, Anda juga bisa melakukan meditasi dan yoga, serta melakukan gerakan peregangan ringan, untuk meningkatkan konsentrasi dan suasana hati.

  • Minum air putih lebih banyak

Minum air putih yang cukup dapat membuat tubuh terhindar dari dehidrasi dan meningkatkan energi di dalam tubuh.

Kondisi ini juga dapat menurunkan kebutuhan minum kopi karena Anda akan terhindar dari rasa kantuk saat hidrasi tubuh terjaga.

Anda juga bisa mengurangi asupan kafein yang dikonsumsi dengan memilih jenis minuman yang memiliki kadar kafein yang lebih rendah, seperti teh hitam atau teh hijau.

Mengganti dengan minuman rendah kafein juga dapat membantu tubuh untuk terbiasa dengan kadar kafein yang lebih rendah tanpa mengalami efek samping yang serius.

Baca juga: Apakah Sering Minum Kopi Bisa Kurus? Berikut Penjelasannya…

  • Memilih jenis kopi decaf

Anda yang tetap ingin minum kopi dapat beralih untuk minum kopi decaf atau kopi bebas kafein.

Setelah beberapa hari, Anda bisa mengurangi jumlah kopi decaf yang dikonsumsi dan berhenti sama sekali.

Meskipun memberikan manfaat untuk kesehatan, minum kopi secara berlebihan tidak baik karena dapat menimbulkan efek samping tertentu, seperti ketergantungan.

Memahami bagaimana cara berhenti minum kopi sangatlah penting sehingga gejala putus kafein dapat dikurangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau