KOMPAS.com - Seks anal menyebabkan anus mudah mengalami infeksi penyebab penyakit menular seksual.
Mengutip WebMD, seks anal adalah istilah yang digunakan untuk aktivitas seksual apa pun yang melibatkan anus, tidak terbatas dengen penetrasi menggunakan penis.
Anus penuh dengan ujung saraf, sehingga membuatnya sangat sensitif dan mungkin bisa memberikan kenikmatan tersendiri dalam hubungan seksual.
Baca juga: Efek Samping Seks Anal yang Perlu Diketahui
Namun, lapisan anus lebih tipis dibandingkan vagina dan dalam anus tidak terdapat pelumas alami.
Sel lain itu, anus tidak memiliki jaringan pelindung, seperti jaringan luar lainnya yang memiliki lapisan sel mati yangberfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.
Hal tersebut membuat anus mudah robek, sehingga cepat mengundang virus maupun bakteri masuk ke aliran darah, termasuk HIV atau penyakit menular seksual lainnya.
Anggapan seks anal lebih sulit tertular infeksi menular seksual adalah mitos. Faktanya, justru bisa lebih mudah.
Dalam artikel ini akan menunjukkan macam risiko penyakit menular seksual akibat seks anal.
Baca juga: Seks Anal Masih Bisa Sebabkan Kehamilan, Begini Penjelasannya...
Disari dari NHS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penetrasi dengan seks anal memiliki risiko lebih tinggi menyebarkan infeksi menular seksual dibandingkan jenis aktivitas seksual lainnya.
Risiko penyakit akibat seks anal yang dapat Anda alami sebagai berikut:
Klamidia adalah infeksi menular seksual umum yang dapat terjadi pada pria dan wanita.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlamydia trachomatis.
Kebanyakan orang yang menderita klamidia tidak merasakan gejala apa pun. Namun, gejala yang bisa terjadi meliputi berikut:
Herpes genital adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui hubungan seks vagina, anal, dan oral.
Gejala herpes genital antara lain: