Bagaimana Inflamasi Memicu Penyakit Jantung dan Diabetes

KOMPAS.com - Inflamasi belakangan ini makin sering dikaitkan dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung, diabetes, atau Alzheimer. Kenali lebih dekat apa itu inflamasi dan cara mencegahnya.

Kata "inflamasi" sendiri berakar dari bahasa Latin yang berarti "membakar". Pada beberapa kondisi seperti rematik, kita akan merasakan panas, nyeri, dan kemerahan. Tetapi pada kasus lain, seperti penyakit jantung atau Alzheimer, "efek kebakarannya" tidak tampak nyata.

Inflamasi sebenarnya diperlukan tubuh dalam jangka pendek, sebab ini adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi.

Proses inflamasi biasanya melibatkan perubahan pada pembuluh darah, termasuk peningkatan aliran darah ke area yang terkena, pembengkakan, dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, yang memungkinkan sel-sel darah dan protein ke area yang terinfeksi atau terluka untuk melawan infeksi dan memulihkan jaringan yang rusak.

Baca juga: 5 Tanda-tanda Inflamasi yang Harus Diketahui

Seharusnya proses itu berhenti di sana. Tetapi jika inflamasi itu berlangsung lama, maka dapat menyebabkan timbulnya banyak gangguan kesehatan.

Inflamasi dan penyakit jantung
Pembuluh darah jantung yang mengalami inflamasi adalah kondisi yang umum ditemui pada pasien penyakit jantung.

Beberapa peneliti menduga ketika lemak menumpuk di dinding pembuluh darah koroner, tubuh melawan dengan zat-zat kimia inflamasi karena dianggap sebagai "luka" di jantung. Sayangnya proses itu memicu sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Inflamasi dan diabetes
Kaitan antara inflamasi dan diabetes tipe 2 sudah lama diteliti. Para ahli menyebut obesitas memicu inflamasi sehingga tubuh kesulitan menggunakan insulin. Karena itu menurunkan beberapa kilogram berat badan merupakan langkah penting untuk mencegah diabetes.

Baca juga: Kenapa Diabetes Menyebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...

Inflamasi dan Alzheimer
Inflamasi kronik di otak sering terlihat pada pasien demensia Alzheimer. Para ahli belum mengetahui dengan pasti bagaimana mekanismenya tetapi inflamasi berperan besar dalam penyakit ini.

Beberapa penyakit kronik dan autoimun juga terkait dengan kondisi inflamasi. Misalnya saja penyakit Chron's yang menyerang pencernaan atau rheumatoid arthritis.