Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Pradiabetes Agar Bisa Sembuh

Kompas.com - 28/02/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pradiabetes adalah tahap awal diabetes yang bisa disembuhkan.

Mengutip Cleveland Clinic, pradiabetes merupakan peringatan diabetes tipe 2.

Ini terjadi ketika kadar gula darah tinggi, tetapi tidak sampai pada titik untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2.

Baca juga: Apa Penderita Pradiabetes Harus Minum Obat? Ini Penjelasannya...

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah untuk didiagnosis diabetes adalah 126 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih.

Kadar gula darah pradiabetes berkisar 100-125 mg/dL (untuk gula darah puasa).

Sementara, kadar gula darah normal berada pada kisaran 70-100 mg/dL.

Baca juga: Kapan Dikatakan Pradiabetes? Ini Faktanya...

Jika Anda sudah mendapatkan diagnosis diabetes, artinya Anda harus melakukan perawatan seumur hidup.

Diabetes tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikelola agar tidak bertambah parah yang memicu komplikasi.

Dalam artikel ini akan menunjukkan cara mengatasi pradiabetes agar bisa sembuh dan mencegah diabetes.

Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Pradiabetes

Apa yang harus dilakukan jika pradiabetes?

Dikutip dari WebMD, pengobatan pradiabetes yang utama adalah gaya hidup sehat yang meliputi langkah-langkah berikut:

  • Makan makanan yang sehat
  • Menurunkan berat badan, jika perlu
  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merokok
  • Mengendalikan tekanan darah dan kolesterol

Jika Anda berisiko tinggi terkena diabetes, dokter Anda mungkin juga akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat, seperti metformin untuk menurunkan gula darah.

Baca juga: Apa Penyebab Pradiabetes? Ini Penjelasannya...

Berikut ulasan untuk cara mengatasi pradiabetes:

  • Pola makan sehat

Tidak ada diet khusus untuk mengatasi pradiabetes, tetapi ada lima pola makan yang direkomendasikan untuk menyembuhkan pradiabetes dan mencegah diabetes tipe 2:

Pilih biji-bijian dan produk gandum utuh dibandingkan karbohidrat olahan (seperti roti putih, kentang, dan sereal sarapan)

Minum air putih atau lebih baik memilih teh dan kopi tanpa pemanis tambahan sebagai pengganti soda dan jus.

Pilihlah makanan dengan lemak sehat yang berasal dari sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dibandingkan makanan yang diolah dengan margarinl.

Mengganti daging merah dan daging olahan dengan sumber protein lain, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, daging ayam, dan ikan.

Menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti lemak babi atau mentega.

Jika melakukan perubahan pola makan secara bersar-besaran sulit, Anda bisa memulainya dengan perubahan bertahap.

Anda bisa makan dengan porsi lebih kecil dan menambahkan setiap makanan Anda dengan sayuran.

Sementara, Anda perlu mengganti makanan yang digoreng dan mengurangi makan daging setiap pekan.

Baca juga: Cara Mengobati Pradiabetes agar Tidak Jadi Diabetes

  • Olahraga

Saat Anda olahraga, tubuh Anda menggunakan gula dalam darah untuk bahan bakar.

Seiring waktu, aktivitas fisik teratur dapat menurunkan kadar glukosa Anda secara keseluruhan.

Tubuh juga akan menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Ini memudahkan otot Anda memanfaatkan glukosa dalam darah.

Penderita pradiabetes perlu berolahraga sedang setidaknya 150 menit per minggu, yang bisa diatur dengan olahraga 30 menit sehari dalam 5 hari seminggu.

Olahraga yang bisa dipilih, seperti jalan cepat, berenang, dan bersepeda.

  • Menurunkan berat badan

Tidak semua orang dengan pradiabetes perlu menurunkan berat badan.

Namun jika Anda kelebihan berat badan, mengurangi 5 persen hingga 10 persen berat badan Anda saja dapat menurunkan risiko diabetes lebih dari setengahnya.

Untuk diketahui bahwa lemak tubuh yang berlebih terutama di sekitar perut (visceral) mengirimkan hormon yang memengaruhi nafsu makan dan menyebabkan peradangan.

Hal itu bisa menyebabkan sel-sel tubuh yang menggunakan insulin rusak.

Beberapa ahli berpendapat menghilangkan lemak perut dapat membantu Anda mengontrol gula darah dengan lebih baik.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Pradiabetes yang Perlu Diketahui

  • Tidur cukup dan berkualitas

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat membuat Anda lebih sulit mengontrol gula darah dan nafsu makan.

Mungkin itulah sebabnya peluang Anda terkena obesitas dan diabetes tipe 2 meningkat, jika Anda tidur kurang dari 5-6 jam setiap malam.

Peluang itu juga lebih tinggi, jika kualitas tidur Anda rendah.

Untuk diketahui bahwa kafein dan alkohol bisa mengganggu tidur. Jadi, Anda harus menghindari itu, terutama menjelang tidur.

  • Berhenti merokok

Studi menunjukkan orang yang merokok memiliki peluang lebih tinggi terkena pradiabetes dibandingkan bukan perokok.
Kadar nikotin yang tinggi membuat tubuh Anda lebih sulit menggunakan insulin.

Merokok juga merusak sel-sel Anda, sehingga menurut para ahli dapat menyebabkan diabetes.

Penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang cara berhenti merokok.

Jika Anda menderita pradiabetes, dokter Anda biasanya akan memeriksa kadar gula darah Anda setidaknya setahun sekali untuk mencegah perkembangan diabetes, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.

Anak-anak yang menderita pradiabetes harus menjalani tes diabetes tipe 2 setiap tahun atau lebih sering.

Itu dilakukan, jika anak mengalami perubahan berat badan atau mengalami gejala diabetes, seperti rasa haus yang meningkat, peningkatan buang air kecil, kelelahan, atau penglihatan kabur.

Kisaran kadar gula darah yang dianggap normal, pradiabetes, dan diabetes adalah sama untuk anak-anak dan orang dewasa.

Baca juga: Apakah Pradiabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com