Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 06/03/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Seiring waktu dampak obesitas menciptkan tekanan darah tinggi yang membuat arteri menjadi kaku.

Hal ini dapat membuat arteri lebih rentan mengalami aterosklerosis.

Tekanan darah tinggi juga mengharuskan jantung bekerja ekstra, yang dapat menyebabkan ototnya menebal.

Perubahan pada otot jantung dan arteri dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, serangan jantung, dan gagal jantung.

  • Kerja jantung berat

Lemak dalam tubuh yang berlebihan juga menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh Anda.

Ini dapat menyebabkan jantung Anda mendapatkan beban lebih besar untuk bekerja memompa darah dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Seiring waktu, kerja jantung yang semakin berat dapat menyebabkan perubahan struktural di sekitar ventrikel, ruang pemompaan utama jantung.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Obesitas yang Perlu Diketahui

  • Ritme jantung berubah

Obesitas juga bisa mengubah ritme jantung menjadi tidak beraturan (atrial fibrilasi/AFib). Ini dapat menyebabkan pembekuan darah yang berbahaya.

AFib dapat terjadi pada obesitas karena perubahan struktural pada jantung yang memengaruhi sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung.

Ada beberapa faktor terkait obesitas yang kemungkinan besar berkontribusi menyebabkan AFib, yaitu:

    • Peningkatan timbunan lemak di sekitar jantung
    • Tingkat peradangan yang tinggi dalam tubuh
    • Perubahan volume darah
    • Kondisi lain terkait obesitas, seperti gagal jantung, sleep apnea, dan tekanan darah tinggi.
  • Komplikasi diabetes

Obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 yang utama.

Seiring waktu, kadar gula darah tinggi akan merusak pembuluh darah di dalam dan sekitar jantung beserta saraf yang mengontrol jantung.

Faktanya, orang dewasa yang mengidap diabetes hampir dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung atau stroke dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak menderita penyakit ini.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Akibat Obesitas yang Harus Diwaspdai

  • Sleep apnea

Sleep apnea obstruktif menyebabkan tidur malam menjadi tidak nyenyak karena Anda akan sering terbangun karena napas berhenti tiba-tiba.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau