Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya glaukoma pada seseorang. Faktor yang paling mempengaruhi adalah genetik dari riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma.
Baca juga: 4 Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes
“Kasus penderita glaukoma lebih banyak karena riwayat keluarga, jadi misalnya ada riwayat glaukoma pada ibunya, sebaiknya anaknya juga diperiksa untuk melihat apakah terkena glaukoma atau tidak,” ujarnya.
Faktor risiko penderita glaukoma lain antaranya berusia di atas 40 tahun, memiliki tekanan bola mata tinggi, serta penderita miopia (kacamata minus) dan hipermetropia (kacamata plus) yang tinggi.
Pemakaian steroid lama dan terus menerus seperti terkandung dalam beberapa obat tetes mata, riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, dan migrain juga menjadi faktor risiko glaukoma lainnya.
Melansir dari Kementerian Kesehatan, pemeriksaan skrining glaukoma secara berkala bisa dilakukan pada:
• Orang dengan usia sebelum 40 tahun: Lakukan skrining setiap 2 - 4 tahun.
• Orang dengan usia sesudah 40 tahun: Lakukan skrining setiap 2 tahun.
• Orang dengan riwayat keluarga memiliki glaukoma: Lakukan skrining setiap 1 tahun.
Baca juga: 6 Nutrisi Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.