KOMPAS.com - Saraf kejepit adalah salah satu gangguan saraf yang cukup umum terdengar di telinga.
Saraf kejepit atau kecetit merupakan suatu kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan tubuh di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh termasuk tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya.
Tanda yang paling umum dirasakan penderita saat mengalami saraf terjepit adalah rasa nyeri terpusat di area tubuh terkait.
Lalu, apa saja penyebab saraf kejepit yang sering terjadi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Bukan Saraf Terjepit, Ini Penyebab Tersering Nyeri Punggung
Saraf kejepit dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang membuat saraf tertekan oleh otot, tulang, atau jaringan lunak di sekitarnya. Akibatnya, timbul peradangan pada saraf.
Melansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan saraf kejepit meliputi:
Rheumatoid arthritis adalah peradangan pada sendi yang terjadi akibat gangguan autoimun, di mana sistem imun tubuh justru menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Kondisi ini juga dikenal dengan istilah penyakit rematik.
Rheumatoid arthritis adalah kondisi yang berdampak pada lapisan sendi (sinovium) dan dapat menyebabkan rasa nyeri hebat, pembengkakan, dan kekakuan pada persendian.
Baca juga: 9 Penyebab Saraf Kejepit di Pinggang dan Cara Mengatasinya
Penyebab saraf kejepit juga bisa terjadi karena proses penuaan.
Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang mulai kehilangan kandungan airnya dan menjadi lebih kaku.
Akibatnya, kelenturan di bantalan tulang belakang pun akan menurun.
Saat kondisi ini terjadi, jarak antar tulang belakang akan berkurang dan meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.
Saraf kejepit bisa disebabkan oleh cedera yang cukup parah. Cedera tersebut dapat terjadi karena olahraga atau kecelakaan.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Cedera Ankle Saat Berolahraga