Penyebab saraf kejepit lainnya adalah stenosis spinal, yaitu penyempitan di rongga tulang belakang yang berfungsi untuk melindungi saraf.
Ketika rongga tulang menyempit, saraf yang berada di dalamnya akan tertekan dan menyebabkan saraf kejepit.
Penyempitan rongga tulang belakang bisa terjadi karena kondisi yang mengakibatkan perubahan pada tulang, misalnya hernia diskus, pertambahan usia, patah tulang akibat cedera, hingga tumor pada tulang belakang.
Pengobatan saraf kejepit dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasien.
Jika gejalanya ringan, saraf kejepit dapat ditangani dengan pengobatan sederhana di rumah. Namun, gejala yang parah memerlukan penanganan medis.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai
Penanganan saraf kejepit yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah antara lain:
Jika keluhan saraf kejepit tidak membaik atau malah memburuk, dokter akan menyarankan sejumlah tindakan berikut:
Itulah informasi seputar saraf kejepit yang penting untuk dipahami. Saraf kejepit adalah kondisi yang tak boleh disepelekan.
Baca juga: 12 Tanda-tanda Kekurangan Vitamin B1, Kejang sampai Gangguan Saraf
Jaringan saraf memang bisa sembuh dengan sendirinya, tapi jaringan ini juga dapat rusak permanen apabila tidak diatasi dengan benar.
Bila mengalami gejala saraf kejepit yang tidak kunjung membaik selama 4 minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Dengan begitu, dokter dapat merekomendasikan beberapa penanganan agar dapat kembali beraktivitas dengan nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.