Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Anemia Aplastik yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 09/04/2024, 11:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Anemia aplastik adalah kelainan darah yang terjadi akibat sumsum darah tidak mampu memproduksi sel darah baru dalam jumlah cukup, baik itu trombosit, leukosit, eritrosit, atau ketiganya sekaligus.

Pengidap anemia aplastik berisiko mengalami infeksi serius, seperti masalah pendarahan dan gangguan jantung yang mengancam jiwa.

Untuk itu, kita perlu mengetahui gejala anemia aplastik agar tidak terlambat menyadari penyakit ini dan berupaya menjalani perawatan demi menekan risiko komplikasi yang bisa terjadi.

Baca juga: Bahaya Anemia dapat Mengancam Nyawa

Apa saja gejala anemia aplastik?

Penderita umumnya tidak langsung menyadari adanya penyakit anemia aplastik karena gejalanya baru muncul dalam beberapa minggu atau berbulan-bulan.

Dalam beberapa kasus, penderita bahkan baru mengetahui penyakit yang diderita setelah kondisinya parah.

Disarikan dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, berikut sederet gejala anemia aplastik yang pantang diabaikan:

Infeksi virus yang terjadi berulang dan berlangsung lebih lama dari biasanya

  1. Mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas
  2. Merasa kelelahan, tidak berdaya sehingga sulit beraktivitas
  3. Detak jantung cepat atau tidak beraturan
  4. Kulit terlihat pucat
  5. Kerap mengalami memar pada bagian tubuh yang tidak dapat diketahui penyebab pastinya
  6. Adanya masalah pendarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah
  7. Pendarahan berkepanjangan saat terluka
  8. Ruam kulit
  9. Pusing dan sakit kepala
  10. Kenaikan suhu tubuh atau demam.

Beberapa ciri-ciri anemia aplastik mirip dengan kondisi lain yang tidak terlalu serius, seperti pilek atau flu.

Jadi, tidak dianjurkan untuk melakukan diagnosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Penyebab Anemia pada Gagal Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Apa penyebab anemia aplastik?

Anemia aplastik disebabkan karena faktor keturunan atau yang diwariskan dari keluarga atau kondisi medis yang pernah dialami.

Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab anemia aplastik:

  • Mengalami penyakit autoimun seperti lupus
  • Terinfeksi virus tertentu, seperti hepatitis, HIV, Epstein-Barr, dan lainnya
  • Mengalami Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH) atau kelainan yang ditandai dengan rusaknya sel darah merah, pembekuan darah, dan gangguan fungsi sumsum tulang belakang
  • Pernah menjalani terapi radiasi atau kemoterapi yang dapat merusak sel sehat
  • Paparan bahan kimia tertentu seperti yang digunakan dalam pestisida dan insektisida serta benzena pada bensin
  • Kehamilan, di masa kehamilan sistem kekebalan tubuh berpotensi menyerang sumsum tulang belakang.

Itulah penjelasan mengenai gejala anemia aplastik dan penyebabnya yang perlu Anda ketahui.

Seseorang yang didiagnosis mengidap penyakit ini biasanya perlu menjalani serangkaian perawatan medis, termasuk terapi antibiotik dan antivirus, pemberian imunosupresan, serta transplantasi sumsul tulang belakang atau sel induk untuk mencegah komplikasi serius.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Anemia pada Anak yang Bisa Berbahaya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau