Selain itu, saraf terjepit juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti kram dan nyeri di tangan dan kaki, kesulitan mengontrol buang air kecil, dan melemahnya kaki.
Baca juga: 18 Penyebab Sakit Perut sampai ke Punggung dan Cara Mengatasinya
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal.
Kondisi ini dapat melebarkan dan mengiritasi saraf, dan mengubah diskus tulang belakang sehingga menyebabkan rasa sakit.
Osteoarthritis, atau pengapuran tulang, disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sehingga tulang akan saling bergesekan.
Kondisi ini juga dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf di tulang belakang, dan menyebabkan kram atau kebas di tangan dan kaki.
Nyeri myofascial adalah kondisi yang memengaruhi otot dan fasia, atau jaringan otot tipis, yang akan menyebabkan gangguan sensorik, motorik, dan otonom.
Kondisi ini mungkin dapat dialami setelah cedera atau penggunaan otot secara berlebihan, namun nyeri myofascial juga dapat bersifat kronis yang berlangsung lama setelah cedera yang dialami.
Infeksi tulang belakang dapat terjadi ketika bakteri dan nanah menumpuk di antara sumsum tulang belakang dan tulang belakang.
Kondisi ini dapat bertambah parah sehingga menyebabkan rasa nyeri dan pegal sehingga perlu segera diatasi secara medis untuk menurunkan risiko komplikasi.
Kanker, seperti paru-paru dan payudara, dapat meningkatkan risiko nyeri tulang belakang ketika sel kanker sudah menyebar.
Pasalnya, sel kanker dapat menekan saraf tulang belakang dan memengaruhi susunan diskus sehingga meningkatkan rasa sakit.
Memahami alasan kenapa punggung atas terasa sakit dan pegal sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan perawatan dan pengobatan yang diperlukan dengan segera.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat yang belum terbukti aman secara medis agar tidak mengalami masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Punggung Bawah dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.