Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Waode Fifin Ervina
Dosen

Dosen Magister Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga

Dampak Makanan Cepat Saji bagi Sistem Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 17/05/2024, 09:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam penelitiannya, Dr. Hyman menyoroti dampak negatif konsumsi makanan cepat saji, seperti tingginya kadar gula, lemak tidak sehat, dan zat aditif. Semuanya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Peneliti lainnya di bidang ini adalah Dr. Michael Greger, seorang dokter dan penulis buku terlaris yang berfokus pada hubungan antara pola makan dan penyakit.

Karya Dr. Greger menekankan pentingnya mengonsumsi makanan nabati seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Ia memperingatkan agar tidak mengonsumsi makanan cepat saji, yang kekurangan nutrisi penting dan dapat menyebabkan peradangan kronis dan disfungsi kekebalan tubuh.

Ada berbagai perspektif mengenai dampak konsumsi makanan cepat saji terhadap sistem kekebalan tubuh. Beberapa orang berpendapat bahwa sesekali menikmati makanan cepat saji tidak berbahaya dan dapat dinikmati dalam jumlah sedang.

Namun, ada pula yang percaya bahwa konsumsi makanan cepat saji secara teratur dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan cepat saji berhubungan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kondisi kronis lainnya yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seiring berjalannya waktu.

Untuk menghindari dampak negatif dari makanan cepat saji, individu harus proaktif dalam membuat pilihan makanan yang lebih sehat.

Salah satu cara menghindari makanan cepat saji adalah dengan merencanakan terlebih dahulu dan menyiapkan makanan di rumah yang bergizi dan seimbang.

Hal ini dapat membantu individu mengontrol bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam makanan dan menghindari lemak dan gula tidak sehat dalam jumlah berlebihan yang biasanya ditemukan dalam makanan cepat saji.

Strategi lain untuk menghindari makanan cepat saji adalah dengan memperkaya pengetahuan tentang kandungan nutrisi dari berbagai makanan dan membuat pilihan yang tepat saat makan di luar.

Banyak makanan cepat saji kini menawarkan pilihan menu yang lebih sehat, seperti salad dan sandwich, yang dapat dipilih dari pada makanan cepat saji tradisional seperti burger, pizza, kentang goreng, dan lainnya.

Kebiasaan ini akan menjadi pola hidup sehari-hari yang dapat meningkatkan fungsi dan kerja sistem kekebalan tubuh.

Tidak hanya itu, jika kebiasaan ini diterapkan pada lingkungan keluarga, maka secara tidak langsung akan memengaruhi anggota keluarga lain untuk mengonsumsi makanan sehat setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau