Setelah diare anak mereda, ayah dan bunda bisa bantu menjaga kesehatan pencernaannya dengan asupan nutrisi optimal.
Baca juga: 8 Tanda Bahaya Diare pada Ibu Hamil yang Pantang Disepelekan
Probiotik adalah bakteri baik, sedangkan prebiotik adalah serat yang menjadi makanan bakteri baik dalam perut.
Asupan probiotik dan prebiotik dapat membantu mengatasi diare dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus untuk melawan bakteri jahat penyebab diare.
Tempe, pisang, apel, kacang almond, asparagus, dan oatmeal adalah beberapa contoh makanan sumber probiotik dan prebiotik yang bagus untuk anak.
Saat diare, frekuensi makan anak mungkin tidak seperti biasanya. Oleh karena itu, memberikan anak makanan dalam porsi besar akan membuat perutnya rentan begah.
Itulah mengapa, saat anak diare berikan makan lebih sering tetapi dalam porsi lebih kecil. Hal ini akan membantu perut anak terasa lebih nyaman.
Baca juga: 17 Tanda Bahaya Diare pada Anak Balita, Orangtua Wajib Waspada
Hindari memberikan jus pada anak yang sedang diare.
Meski mengandung air, vitamin, dan mineral, pemberian jus buah justru bisa membuat anak sakit perut, sehingga memperparah kondisinya.
Jus, soda, dan minuman manis lainnya mengandung sukrosa, fruktosa, dan sorbitol yang meningkatkan risiko dehidrasi.
Zinc adalah salah satu nutrisi terpenting yang perlu diberikan sebagai cara mengatasi diare pada anak.
Studi menunjukkan, asupan zinc berbarengan dengan oralit dapat mengurangi durasi dan keparahan gejala diare.
Meski begitu, pemberian suplemen zinc untuk anak yang diare tetap harus lewat konsultasi dokter anak agar dosisnya lebih tepat.
Baca juga: Mengapa Diare Dapat Sangat Berbahaya? Kenali Faktanya...
Obat khusus diare untuk anak diberikan setelah orang tua berkonsultasi dengan dokter.
Jika belum berkonsultasi dengan dokter, obat diare tidak disarankan diberikan kepada anak.
Hal atau cara terpenting untuk menghentikan diare pada anak adalah dengan meningkatkan asupan cairan.