Cacing gelang tidak bisa hidup di tubuh manusia terlalu lama. Mereka akan mati setelah masuk dan menyelinap di dinding usus.
Hal ini dapat menyebabkan reaksi imun yang hebat dan mengakibatkan peradangan, sakit perut, dan muntah.
Parasit ini juga dapat menjadi penyebab penyakit gnathostomiasis.
Baca juga: Punya Nilai Gizi Tinggi, Ini Berbagai Manfaat Ikan Shisamo
Beberapa bakteri yang berpotensi berbahaya dan terdeteksi sering terkandung dalam ikan mentah, seperti Listeria, Vibrio, Clostridium, dan Salmonella.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua, anak kecil, dan pasien HIV, lebih rentan terinfeksi bakteri-bakteri tersebut.
Wanita hamil disarankan untuk tidak makan ikan mentah, karena risiko infeksi Listeria dapat mengkibatkan kematian janin.
Selain parasit dan bakteri, ikan mentah juga bisa mengandung polutan organik persisten (POP).
POP merupakan bahan kimia beracun yang diproduksi secara industri, seperti poliklorinasi bifenil (PCB) dan polibrominasi difenil ester (PBDE).
Konsumsi ikan yang mengandung polutan dikaitkan dengan penyskit kronis, seperti kanker dan diabetes tipe 2.
Sebuah penelitian menemukan bahwa jumlah kandungan POP sekitar 26 persen lebih rendah pada salmon yang dimasak daripada mentah.
Penggunaan pakan ikan yang terkontaminasi tampaknya menjadi penyebab utama.
Ikan dapat mengakumulasi POP, terutama ikan budidaya, seperti kerapu, kakap, bandeng, cakalang, tongkol, salmon, lele, gurame, dan patin.
Ikan juga bisa terkontaminasi logam berat beracun seperti merkuri.
Studi lain menemukan bahwa jumlah kandungan merkuri 50-70 persen lebih rendah pada ikan yang dimasak dibandingkan mentah.
Baca juga: 5 Manfaat Makan Ikan Kembung yang Punya Gizi Tak Kalah dari Salmon
Jika Anda memutuskan untuk tetap makan ikan mentah, pertimbangkan beberapa hal ini: