Spesies bakteri Vibrio parahaemolyticus dikaitkan dengan makan ikan dan kerang mentah atau setengah matang, terutama tiram.
Infeksi bakteri vibrio tersebut dapat menyebabkan gejala seperti diare (termasuk diare berdarah), kram perut, mual, muntah, sakit kepala, demam, dan menggigil.
Infeksi ini dapat menjadi parah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga: Suplemen Ikan Gabus Bantu Atasi Stunting
Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes.
Bakteri ini dapat ditemukan dalam makanan laut mentah, susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran seperti kecambah mentah, dan makanan lainnya.
Listeriosis dapat membuat penderitanya mengalami gejala ringan, seperti sakit perut dan diare.
Selain itu, penyakit ini bisa juga mengakibatkan demam dan menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, hal itu dapat menyebabkan meningitis, yaitu peradangan pada selaput dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Orang yang menderita meningitis mengalami gejala serius, seperti leher kaku dan kebingungan.
Listeria juga dapat menyebabkan meningoensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak dan selaput di sekitar otak.
Infeksi sistem saraf paling sering terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah dan orang lanjut usia.
Jika Anda hamil, listeriosis dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.
Infeksi Salmonella disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica. Gejala infeksi salmonella, meliputi diare, demam, dan kram perut.
Beberapa orang mungkin juga mengalami mual, muntah, dan/atau sakit kepala.
Infeksi Salmonella dapat menjadi serius, terutama pada bayi, orang berusia di atas 65 tahun, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan dan Efek Samping Mengonsumsinya