Ginjal juga kurang mampu mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Baca juga: 17 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Vitamin D yang Perlu Diketahui
Pigmen yang membuat kulit manusia menjadi gelap disebut melanin.
Pigmen ini membantu melindungi Anda dari sinar ultraviolet B (UVB), tetapi juga dapat menghalangi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D setelah terpapar sinar matahari.
Jadi, orang dengan kulit gelap cenderung memproduksi lebih sedikit vitamin D dari paparan sinar matahari dibandingkan mereka yang berkulit lebih terang.
Kondisi seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan penyakit celiac membuat penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk vitamin D, menjadi lebih sulit.
Sehingga, orang-orang ini berisiko mengalami defisiensi vitamin D.
Vitamin ini larut dalam lemak. Orang-orang dengan kadar lemak tubuh yang lebih tinggi cenderung menyimpan lebih banyak vitamin D dalam sel lemak mereka.
Misalnya, orang dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih tinggi cenderung memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam darahnya.
Baca juga: Angka Kebutuhan Vitamin D Harian dan Sumbernya
Operasi bypass lambung biasa dilakukan dengan memperkecil ukuran lambung dan/atau memotong sebagian usus halus.
Hal tersebut dapat mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan untuk menyerap nutrisi, vitamin, dan mineral dari sistem pencernaan, termasuk vitamin D.
Penyakit ginjal atau hati dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk yang dapat digunakan sel.
Vitamin D memiliki bentuk tidak aktif dan bentuk aktif yang dapat digunakan oleh tubuh Anda.
Ginjal dan hati Anda memiliki enzim yang mengubah bentuk tidak aktif menjadi bentuk aktif.
Penyakit ginjal dan hati mengurangi jumlah enzim yang diproduksi tubuh Anda, yang dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin D.
Baca juga: 5 Manfaat Vitamin D dan Sumbernya
Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko besar mengalami kekurangan vitamin D.