Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jimmy Carter dan Warisannya di Bidang Penyakit Menular

Kompas.com - 30/12/2024, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Healthline

Di antara semua penyakit tropis terabaikan yang telah Carter perjuangkan untuk diberantas, penyakit yang paling terkait erat dengan nama Jimmy Carter adalah penyakit cacing Guinea.

Penyakit ini disebabkan oleh larva parasit Dracunculus medinensis, yang biasanya berasal dari air yang terkontaminasi.

Di dalam tubuh, larva betina tumbuh hingga mencapai panjang lebih dari satu meter sebelum keluar melalui lepuhan di kulit untuk melepaskan larvanya ke dalam air.

Baca juga: Stigma Penyakit Tuberkulosis Hambat Pasien Berobat

Carter bekerja tanpa lelah untuk memberantas penyakit ini. Pada pertengahan 1980-an, jumlah kasus penyakit cacing Guinea diperkirakan mencapai 3,5 juta kasus.

Pada tahun 1989, angka tersebut turun menjadi kurang dari satu juta. Menurut laporan terbaru dari WHO dan CDC pada tahun 2022, hanya ada 13 kasus yang diketahui di seluruh dunia.

Komitmen Carter yang luar biasa ini menjadikannya tokoh kunci dalam sejarah kesehatan global.

Gencatan senjata cacing guinea

Pada tahun 1995, selama Perang Saudara Sudan Kedua, Carter membantu menjadi penengah gencatan senjata kemanusiaan terlama dalam sejarah untuk memerangi penyakit tersebut.

Gencatan senjata tersebut kemudian dikenal sebagai "gencatan senjata cacing guinea" selama enam bulan, memberi kesempatan kepada petugas kesehatan untuk mendistribusikan sekitar 200.000 penyaring air yang mampu menyaring larva cacing guinea dan memberikan pengobatan serta edukasi tentang penyakit tersebut.

"Saya ingin melihat cacing Guinea diberantas sepenuhnya sebelum saya meninggal. Saya ingin cacing Guinea terakhir mati sebelum saya," kata Carter pada konferensi pers tahun 2015.

Hotez mengatakan, hasil kerja keras dan warisan Carter adalah "hidup yang dijalani dengan baik".

Baca juga: WHO: Gantikan Covid-19, TBC Sebab Utama Kematian akibat Penyakit Menular

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau