KOMPAS.com - Beredar video dan foto aktris China, Zhao Lusi, yang duduk di kursi roda dengan kondisi lemah saat mendapatkan perawatan medis pada akhir Desember 2024.
Dari gambar tersebut terlihat kepala aktris berusia 26 tahun itu terkulai lemah di bahunya, tubuh meringkuk, wajah pucat, dan dipasang selang di hidungnya.
Seperti yang telah diberitakan oleh Kompas.com pada 31 Desember 2024, penyebab kondisi Zhao Lusi tersebut diungkapkan oleh sahabatnya, Wei Xiao.
Wei Xiao mengatakan bahwa Zhao Lusi saat ini sedang mengalami gejala afasia.
Lalu, apa itu afasia? Berikut artikel ini akan mengulas tentang penyakit tersebut.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Penyakit Otak yang Membahayakan
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, afasia adalah salah satu bentuk gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Afasia merupakan gangguan pada kemampuan berbahasa, yang dapat menghambat keterampilan untuk mengekspresikan, memahami bahasa, serta kemampuan membaca dan menulis.
Umumnya, penderita afasia hanya mengalami kesulitan pada salah satu jenis kemampuan dalam berkomunikasi, seperti hanya mengalami kesulitan membaca, atau hanya sulit merangkai kata-kata.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi paling banyak dialami oleh lansia dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Afasia dapat terjadi pada tingkat ringan hingga pada tingkat berat atau parah.
Penderita afasia yang cukup parah tidak akan bisa berkomunikasi dalam bentuk apapun.
Afasia bisa terjadi secara tiba-tiba setelah seseorang mengalami stroke atau cedera otak traumatis.
Namun, kondisi ini juga dapat terjadi secara bertahap akibat tumor otak atau demensia.
Dikutip dari Mayo Clinic, afasia adalah gejala dari kondisi lain, meliputi stroke, tumor otak, dan lainnya seperti yang disebutkan di atas.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Otak dan Gejalanya
Dikutip dari Cleveland Clinic, penderita afasia bisa mengalami hal-hal berikut ini:
Penderita afasi akan kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, mengucapkan kata yang salah, mengganti bunyi huruf, membuat kata-kata baru, mengulang kata-kata atau frasa umum, dan mengucapkan kata-kata tunggal alih-alih kalimat lengkap.
Orang yang mengalami afasia menjadi tidak mudah mengenali nama benda atau arti kata, mengikuti arahan, memahami detail percakapan, mendengarkan lebih dari satu orang berbicara pada saat yang sama, tidak memahami lelucon atau permainan kata.
Penderita afasia bisa menjadi tidak memahami bahasa tertulis (pada tanda, komputer, buku, dan lainnya), mengeja kata dan membentuk kalimat, menggunakan angka (matematika, menghitung uang, atau memberi tahu waktu).
Dengan begitu, afasia bisa menjadi kondisi yang mengerikan, di mana bahasa yang Anda gunakan sehari-hari tiba-tiba menjadi asing.
Anda mungkin tidak dapat meminta segelas air, jika Anda haus. Anda tidak akan dapat memahami cerita yang diceritakan sahabat Anda.
Yang lebih menakutkan, Anda mungkin tidak bisa memberi tahu seseorang bahwa Anda sedang terluka.
Baca juga: Tanda-tanda Otak Bermasalah yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.