Ekstrak melati sering ditemukan dalam sampo dan kondisioner karena dapat membantu mengurangi ketombe dan menjaga kelembapan rambut. Sifat antibakterinya juga bermanfaat dalam menjaga kulit kepala tetap sehat.
Kandungan antioksidan dalam bunga melati membantu melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas serta memperkuat daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya
Sifat antimikroba pada melati dapat membantu mempercepat penyembuhan luka ringan serta mencegah infeksi pada kulit yang terluka.
Sebagai sumber antioksidan yang kaya, melati sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Sifat antikoagulan dan antifibrinolitik dalam melati membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low-density lipoproteins), mencegah penyumbatan arteri, dan mengurangi risiko serangan jantung serta penyakit seperti aterosklerosis.
Bunga melati sering dianggap sebagai "anugerah" bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) dan asam galat dalam teh melati membantu meningkatkan metabolisme, membuang racun dari tubuh, dan membakar lemak lebih cepat.
Melati telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk meningkatkan fungsi otak. Antioksidan dan polifenol dalam bunga ini membantu merangsang aktivitas otak serta meningkatkan produksi neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati seperti serotonin dan dopamin. Teh melati juga dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kewaspadaan, serta ketenangan, sehingga sangat bermanfaat bagi penderita gangguan psikologis seperti depresi, insomnia, Alzheimer, dan Parkinson.
Baca juga: 10 Manfaat Biji Bunga Matahari untuk Kesehatan
Sifat hipoglikemik dari bunga melati berperan dalam menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Kandungan bioaktif katekin dalam teh melati membantu meningkatkan produksi insulin dari sel beta pankreas, serta mengurangi pemecahan pati menjadi glukosa, yang pada akhirnya menurunkan kadar gula darah dan insulin.
Bunga melati mengandung berbagai senyawa aktif seperti alpha-terpineol, benzyl acetate, eugenol, farnesol, geraniol, jasmone, dan vanillin, yang berkontribusi pada manfaat kesehatannya.
Konsumsi bunga melati tidak dianjurkan selama kehamilan karena dapat merangsang kontraksi rahim.
Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur
Penggunaan minyak esensial melati pada kulit harus diuji terlebih dahulu untuk menghindari reaksi alergi.
Konsumsi dalam jumlah wajar aman, tetapi penggunaannya sebagai obat masih memerlukan lebih banyak penelitian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.