Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Kembali Derita Bronkitis, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 18/02/2025, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

3

KOMPAS.com - Paus Fransiskus kembali mengalami bronkitis dan perlu dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/2/2025).

Akibat kesehatan yang buruk, Paus berusia 88 tahun itu batal memimpin kebaktian akhir pekan, termasuk doa Angelus pada Minggu (16/2/2025).

Paus Fransiskus sudah memiliki riwayat masalah sistem pernapasan sejak muda.

Dikutip dari The Associated Press (AP), ia hanya memiliki sebagian paru-paru yang sudah diangkat sejak berusia awal 20-an tahun.

Pada Maret 2023, Paus Fransiskus mengalami masalah infeksi pernapasan dan didiagnosis menderita bronkitis akut.

Baca juga: Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus yang Menantang sejak Muda

Namun, hanya beberapa bulan setelahnya, penyakit tersebut kembali kambuh.

Dilansir dari Cleveland Clinic, bronkitis yang berlangsung hanya beberapa hari hingga beberapa minggu disebut sebagai bronkitis akut.

Bronkitis yang terjadi secara berkala selama dua tahun atau lebih disebut sebagai bronkitis kronis.

Berbeda dari yang bersifat akut, bronkitis kronis tidak pernah sepenuhnya hilang dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

Dari riwayat penyakit Paus Fransiskus, kita bisa belajar tentang gejala bronkitis kronis.

Mengetahui gejala bronkitis dan mengetahui apa yang perlu dilakukan bisa membantu kita lebih siap ketika hal itu terjadi dan kondisinya bisa lebih cepat diatasi.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas berbagai gejala bronkitis kronis dan apa yang perlu dilakukan.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Sebabkan Bronkitis, Begini Gejalanya

Apa itu bronkitis kronis?

Dikutip dari Hopkins Medicine, bronkitis adalah peradangan pada saluran pernapasan (trakea, bronkus, atau bronkiolus) di paru-paru.

Bronkitis kronis adalah peradangan jangka panjang pada bronkus.

Orang dengan bronkitis kronis cenderung lebih mudah terkena infeksi paru-paru.

Penderita bronkitis kronis juga mungkin mengalami episode bronkitis akut, ketika gejalanya memburuk akibat infeksi pernapasan, seperti flu.

Bronkitis kronis diklasifikasikan dengan kondisi batuk dan mengeluarkan lendir atau dahak yang berlangsung minimal tiga bulan dan terjadi beberapa kali selama minimal dua tahun.

Bronkitis kronis merupakan salah satu bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Baca juga: Apakah Polusi Udara Menyebabkan Bronkitis? Ini Faktanya…

Apa saja gejala bronkitis kronis?

Jika Anda mengalami bronkitis kronis, gejala yang paling umum yang bisa Anda alami meliputi:

  • Batuk yang sering disebut juga sebagai batuk perokok
  • Batuk dengan mengeluarkan lendir atau dahak
  • Mengi
  • Ketidaknyamanan di dada
  • Sesak napas

Orang dengan bronkitis kronis sering mengalami batuk dan menghasilkan lendir atau dahak selama bertahun-tahun sebelum mengalami sesak napas.

Bronkitis kronis dapat mengakibatkan:

  • Disabilitas
  • Infeksi yang sering terjadi dan parah yang memengaruhi saluran pernapasan
  • Penyempitan dan penyumbatan saluran pernapasan (bronkus)
  • Kesulitan bernapas

Gejala bronkitis kronis lainnya termasuk:

  • Kuku, bibir, dan kulit berwarna kebiruan karena rendahnya kadar oksigen
  • Suara mengi dan berderak saat bernapas
  • Kaki bengkak
  • Gagal jantung

Gejala bronkitis kronis mungkin tampak seperti kondisi paru-paru atau masalah kesehatan lainnya.

Sehingga, Anda perlu segera periksa ke dokter, jika mengalami gejala seperti di atas untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca juga: 4 Penyebab Bronkitis pada Anak, Bisa dari Infeksi sampai Alergi

Apa yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis bronkitis kronis?

Seperti dilansir Cleveland Clinic, penyedia layanan kesehatan biasanya akan mendiagnosis bronkitis kronis dengan menentukan seberapa baik paru-paru Anda bekerja.

Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala Anda.

Beberapa tes yang mungkin perlu Anda lakukan untuk mendiagnosis penyakit ini meliputi:

  • Tes fungsi paru-paru

Tes fungsi paru-paru memberi dokter gambaran tentang seberapa baik paru-paru bekerja.

Spirometri adalah tes fungsi paru-paru umum yang dapat digunakan dokter, jika mereka menduga Anda menderita bronkitis kronis.

  • Rontgen atau CT scan di dada

Pencitraan bisa menunjukkan kepada dokter jika ada kerusakan atau area yang perlu diperhatikan di paru-paru Anda.

  • Tes darah

Tes ini bisa memeriksa kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah Anda.

  • Elektrokardiogram

Dokter Anda mungkin menggunakan EKG atau EKG untuk memeriksa seberapa baik jantung Anda bekerja.

Demikianlah beberapa tindakan yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis kondisi Anda apakah benar mengalami bronkitis kronis.

Baca juga: 8 Gejala Bronkitis pada Anak, Orangtua Perlu Waspada

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

3
Komentar
semoga cepat sembuh bapa paus , amin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau