KOMPAS.com - Paus Fransiskus kembali mengalami bronkitis dan perlu dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/2/2025).
Akibat kesehatan yang buruk, Paus berusia 88 tahun itu batal memimpin kebaktian akhir pekan, termasuk doa Angelus pada Minggu (16/2/2025).
Paus Fransiskus sudah memiliki riwayat masalah sistem pernapasan sejak muda.
Dikutip dari The Associated Press (AP), ia hanya memiliki sebagian paru-paru yang sudah diangkat sejak berusia awal 20-an tahun.
Pada Maret 2023, Paus Fransiskus mengalami masalah infeksi pernapasan dan didiagnosis menderita bronkitis akut.
Baca juga: Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus yang Menantang sejak Muda
Namun, hanya beberapa bulan setelahnya, penyakit tersebut kembali kambuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, bronkitis yang berlangsung hanya beberapa hari hingga beberapa minggu disebut sebagai bronkitis akut.
Bronkitis yang terjadi secara berkala selama dua tahun atau lebih disebut sebagai bronkitis kronis.
Berbeda dari yang bersifat akut, bronkitis kronis tidak pernah sepenuhnya hilang dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
Dari riwayat penyakit Paus Fransiskus, kita bisa belajar tentang gejala bronkitis kronis.
Mengetahui gejala bronkitis dan mengetahui apa yang perlu dilakukan bisa membantu kita lebih siap ketika hal itu terjadi dan kondisinya bisa lebih cepat diatasi.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas berbagai gejala bronkitis kronis dan apa yang perlu dilakukan.
Baca juga: Polusi Udara Bisa Sebabkan Bronkitis, Begini Gejalanya
Dikutip dari Hopkins Medicine, bronkitis adalah peradangan pada saluran pernapasan (trakea, bronkus, atau bronkiolus) di paru-paru.
Bronkitis kronis adalah peradangan jangka panjang pada bronkus.
Orang dengan bronkitis kronis cenderung lebih mudah terkena infeksi paru-paru.
Penderita bronkitis kronis juga mungkin mengalami episode bronkitis akut, ketika gejalanya memburuk akibat infeksi pernapasan, seperti flu.
Bronkitis kronis diklasifikasikan dengan kondisi batuk dan mengeluarkan lendir atau dahak yang berlangsung minimal tiga bulan dan terjadi beberapa kali selama minimal dua tahun.
Bronkitis kronis merupakan salah satu bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca juga: Apakah Polusi Udara Menyebabkan Bronkitis? Ini Faktanya…
Jika Anda mengalami bronkitis kronis, gejala yang paling umum yang bisa Anda alami meliputi:
Orang dengan bronkitis kronis sering mengalami batuk dan menghasilkan lendir atau dahak selama bertahun-tahun sebelum mengalami sesak napas.
Bronkitis kronis dapat mengakibatkan:
Gejala bronkitis kronis lainnya termasuk:
Gejala bronkitis kronis mungkin tampak seperti kondisi paru-paru atau masalah kesehatan lainnya.
Sehingga, Anda perlu segera periksa ke dokter, jika mengalami gejala seperti di atas untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca juga: 4 Penyebab Bronkitis pada Anak, Bisa dari Infeksi sampai Alergi
Seperti dilansir Cleveland Clinic, penyedia layanan kesehatan biasanya akan mendiagnosis bronkitis kronis dengan menentukan seberapa baik paru-paru Anda bekerja.
Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala Anda.
Beberapa tes yang mungkin perlu Anda lakukan untuk mendiagnosis penyakit ini meliputi:
Tes fungsi paru-paru memberi dokter gambaran tentang seberapa baik paru-paru bekerja.
Spirometri adalah tes fungsi paru-paru umum yang dapat digunakan dokter, jika mereka menduga Anda menderita bronkitis kronis.
Pencitraan bisa menunjukkan kepada dokter jika ada kerusakan atau area yang perlu diperhatikan di paru-paru Anda.
Tes ini bisa memeriksa kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah Anda.
Dokter Anda mungkin menggunakan EKG atau EKG untuk memeriksa seberapa baik jantung Anda bekerja.
Demikianlah beberapa tindakan yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis kondisi Anda apakah benar mengalami bronkitis kronis.
Baca juga: 8 Gejala Bronkitis pada Anak, Orangtua Perlu Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.