Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Setelah Makan Menjadi Penyebab Asam Lambung, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/03/2025, 11:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

 

KOMPAS.com - Kebiasaan langsung tidur setelah makan sering dianggap sepele.

Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko naiknya asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tidur dalam waktu kurang dari satu jam setelah makan dapat menyebabkan refluks asam lambung yang berbahaya bagi kesehatan.

Mengapa langsung tidur setelah makan berisiko?

Menurut American Gastroenterological Association (AGA) Guidelines on GERD, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan yang masuk ke lambung.

Secara normal, otot sfingter esofagus bawah (Lower Esophageal Sphincter/LES) berfungsi sebagai katup yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Baca juga: Tidur Setelah Makan Apakah Buruk untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Namun, jika seseorang langsung berbaring setelah makan, tekanan dalam perut meningkat dan melemahkan fungsi sfingter tersebut.

Akibatnya, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan memicu gejala seperti heartburn (sensasi terbakar di dada), mual, serta rasa pahit di mulut.

Penelitian tentang tidur setelah makan dan GERD

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa individu yang tidur dalam waktu satu jam setelah makan memiliki risiko lebih tinggi mengalami GERD.

Studi ini menjelaskan bahwa posisi berbaring segera setelah makan dapat menurunkan tekanan LES, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya refluks asam lambung.

Baca juga: Apakah Asam Lambung Bisa Minum Kopi? Berikut Penjelasannya…

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa kebiasaan tidur kurang dari satu jam setelah makan dapat meningkatkan risiko GERD.

Dalam penelitian ini, individu yang memiliki kebiasaan tidur setelah makan dilaporkan lebih sering mengalami gejala heartburn, regurgitasi asam, dan gangguan tidur dibandingkan mereka yang memberikan jeda waktu sebelum tidur.

Dampak jangka panjang GERD jika tidak diatasi

Jika dibiarkan terus-menerus, refluks asam yang sering terjadi bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Esofagitis: Peradangan pada dinding esofagus akibat paparan asam lambung yang berulang.
  • Barrett’s Esophagus: Perubahan sel di lapisan esofagus yang bisa meningkatkan risiko kanker esofagus.
  • Gangguan tidur: Sensasi tidak nyaman akibat GERD sering membuat penderitanya sulit tidur nyenyak.

Baca juga: Bolehkan Tidur Setelah Makan?

Cara mencegah asam lambung naik setelah makan

Untuk menghindari risiko GERD akibat tidur setelah makan, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

  • Tunggu 2-3 jam sebelum tidur setelah makan agar proses pencernaan berjalan optimal.
  • Hindari makanan pemicu GERD, seperti makanan berlemak, pedas, asam, serta minuman berkafein dan berkarbonasi.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi menggunakan bantal tambahan untuk mencegah asam lambung naik.
  • Kurangi porsi makan malam agar lambung tidak bekerja terlalu berat sebelum tidur.
  • Kelola stres dengan baik, karena stres berlebihan dapat memicu peningkatan produksi asam lambung.

Baca juga: Apakah Tidur setelah Makan Membuat Gemuk?

Langsung tidur setelah makan memang terasa nyaman, tetapi bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama dalam memicu GERD.

Dengan memberi jeda waktu antara makan dan tidur, memilih makanan yang tepat, serta menjaga gaya hidup sehat, risiko asam lambung naik dapat diminimalkan.

Jika gejala GERD sering muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

10 Makanan yang Bisa Picu Asam Lambung Naik, Apa Saja?

api-1 . CONTEXT-PRODUCT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Pentingnya Mengatur Pola Makan Saat Lebaran bagi Pengidap Diabetes dan Hipertensi

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala Gula Darah Tinggi

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Stocking Kompresi Ternyata Penting Dipakai Saat Penerbangan Jarak Jauh

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Mengenal Stroke Hemoragik: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Apa Tanda-tanda Kolesterol Naik? Ini Penjelasannya...

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

5 Posisi Tidur yang Bisa Mencegah Asam Lambung Naik saat Malam Hari

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Minum Air Kelapa Muda, Siapa Saja?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Ini yang Terjadi pada Otak Saat Seseorang Mengalami Microsleep

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau