KOMPAS.com - Setelah puasa Ramadhan pola makan akan mengalami perubahan.
Jika selama Ramadhan tubuh terbiasa tidak makan dari sahur hingga maghrib, setelah puasa Ramadhan pola makan akan kembali ke rutinitas harian.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Harun Hudari, Sp.PD, K-PTI, FINASIM mengatakan bahwa perubahan pola makan ini bisa berdampak pada kesheatan jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: 8 Obat Alami untuk Menjaga Kesehatan Mata, Meliputi Wortel dan Telur
"Risiko penyakit juga dapat meningkat akibat konsumsi makanan berlebihan, terutama setelah Ramadan," kata Harun seperti yang dilansir Kompas.com dari Antara pada Sabtu (29/3/2025).
Ia mengatakan bahwa perubahan jam makan membuat tubuh membutuhkan penyesuaian kembali.
Sehingga, menurutnya, kita perlu melakukan persiapan dan pemantauan kondisi kesehatan secara berkala.
"Ada hal-hal yang harus kita siapkan dari sekarang. Jangan sampai setelah puasa, kita justru mengalami gangguan kesehatan yang sebelumnya tidak muncul selama berpuasa," ujarnya.
Berikut dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hoesin Palembang ini memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan setelah puasa Ramadhan.
Baca juga: 10 Pilihan Sarapan untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Harun mengingatkan bahwa momen Lebaran sering kali identik dengan makanan lezat dan konsumsi berlebih, yang kerap disebut sebagai "balas dendam" setelah sebulan berpuasa.
Selama puasa, pola makan terbatas. Begitu Lebaran, banyak orang seketika mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, melebihi kebutuhan harian.
Menurutnya, saat Lebaran, orang-orang cenderung makan makanan yang berlemak, tinggi kolesterol, terlalu asin, atau bersantan, serta tinggi kalori.
Baca juga: Efek Memiliki Kolesterol Tinggi Apa? Ini Ulasannya...
Bila dikonsumsi secara berlebihan, ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, asam urat, hingga peningkatan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
"Makanan pantangannya kurang dijauhi, konsumsi obat terganggu, akhirnya timbul gangguan tekanan darah, peningkatan kolesterol, asam urat, dan gula darah. Semua ini berkaitan dengan pola makan kita," jelasnya.
Harun mengingatkan untuk tidak meningkatkan risiko penyakit setelah puasa Ramadhan, terutama di masa libur Lebaran.
Baca juga: Kolonoskopi: Deteksi Dini Kanker Kolon untuk Pencegahan yang Lebih Efektif
Salah satu yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola makan bergizi seimbang.