KOMPAS.com - Bibir gatal umumnya disebabkan oleh kondisi bibir yang kering atau pecah-pecah.
Sensasi gatal pada bibir yang terjadi secara tiba-tiba akan mengurangi kenyamanan Anda dalam beraktivitas.
Selain itu, bibir gatal juga dapat dikaitkan dengan alergi atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan perawatan medis.
Baca juga: Bibir Anda Kering dan Pecah-pecah? Atasi dengan 4 Cara Alami Berikut
Penyebab
Melansir Healthline, terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan bibir gatal, termasuk:
- Alergi dan iritasi
Reaksi akibat alergi atau iritasi dapat menimbulkan rasa gatal, pembengkakan, atau kondisi pecah-pecah pada bibir akibat makanan, obat-obatan tertentu, kosmetik bibir, obat kumur, atau kebiasaan buruk menggigit bibir.
- Pengaruh cuaca
Cuaca yang ekstrim seperti sangat panas, terlalu dingin, berangin, atau kering dapat menyebabkan rasa gatal pada bibir.
- Infeksi
Adanya infeksi pada bibir akibat bakteri, jamur, maupun virus dapat infeksi di bibir ini dapat menyebabkan rasa gatal hingga peradangan yang menimbulkan luka.
- Kebiasaan burukKebiasaan seperti menjilat bibir dan menggigit bibir bisa menyebabkan bibir menjadi bengkak dan terasa gatal.
- Efek samping obatTerdapat beberapa obat yang menyebabkan bibir gatal sebagai efek samping
- Bibir keringKebiasaan menjilat bibir dan bernapas melalui mulut dapat menyebabkan bibir kering yang meningkatkan risiko mengalami bibir gatal.
- Kondisi medisBeberapa masalah kesehatan dapat dikaitkan dengan gejala rasa gatal pada bibir, yaitu:
- Kekurangan nutrisi
- Lupus
- Sindrom Melkersson-Rosenthal, kondisi langka yang menyebabkan kelumpuhan wajah
- Gatal-gatal kronis, sering terjadi dan berlangsung lebih dari 6 minggu
- Folikulitis, peradangan pada folikel atau tempat rambut tumbuh
Baca juga: 4 Cara Alami Melembapkan Bibir Kering
Diagnosis
Anda harus membuat janji dengan dokter jika memiliki gejala bibir gatal yang terjadi terus-menerus, terutama jika gejala disertai dengan bibir yang pecah-pecah atau berdarah.
Selain itu, menurut Medical News Today, segera cari perawatan medis segera jika Anda mengalami gejala sebagai berikut:
- Tiba-tiba memiliki ruam pada bibir yang menyebar ke seluruh wajah
- Terdapat pendarahan di bibir yang tidak dapat dihentikan
- Kesulitan bernapas
- Bibir membengkak dalam waktu yang singkat
Melansir Healthline, berikut beberapa cara atau jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk melakukan diagnosis pada bibir gatal, meliputi:
- Pemeriksaan bibir
- Diskusi mengenai gejala
- Pengambilan sampel luka
- Tes darah untuk mendeteksi alergi
- Tes kultur atau swab untuk mendeteksi infeksi
Jika ternyata rasa gatal pada bibir disebabkan oleh alergi, kemungkinan Anda akan dirujuk ke dokter ahli alergi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Perawatan
Berdasarkan Healthline, berikut beberapa cara pengobatan yang mungkin Anda terima berdasarkan dengan penyebabnya, yaitu:
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bibir Hitam Secara Alami
- Pemberian resep obat jika dicurigai terdapat infeksi
- Antibiotik oral dan krim antijamur untuk membantu mengurangi rasa gatal
- Antihistamin topikal atau oral untuk menghilangkan gatal akibat reaksi alergi
- Pelembap tanpa pewangi dan bahan kimia untuk melindungi bibir di cuaca ekstrem
Dokter akan memastikan agar pengobatan yang diberikan akan sesuai dan tidak memiliki efek samping yang dapat menyebabkan rasa gatal pada bibir.
Pencegahan
Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah bibir gatal menurut Medical News Today, antara lain:
- Menjaga kebersihan mulut
- Selalu lindungi bibir dengan menggunakan pelembap
- Hentikan kebiasaan buruk menjilati, menggigit, atau mencungkil kulit bibir yang sensitif
- Menghindari obat-obatan atau zat lain yang menyebabkan gatal
- Sebisa mungkin hindari paparan sinar matahari, angin, dan suhu ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.