Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 06:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat masa di mana tubuh terasa lemas dan seolah tidak bertenaga. Kondisi tersebut dinamakan asthenia.

Kondisi ini dapat berpengaruh di satu bagian tubuh tertentu, seperti lengan atau kaki.

Namun, terdapat kasus di mana seseorang merasa tubuhnya lemas secara keseluruhan. Hal ini seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus seperti influenza atau hepatitis.

Baca juga: 6 Tips Agar Badan Tidak Gampang Lemas saat Puasa

Penyebab

Rasa lemas yang timbul dapat bersifat sementara, tetapi dapat menjadi kronis atau berkelanjutan tergantung dari penyebabnya.

Berikut beberapa penyebab badan lemas.

Kondisi kesehatan

Asthenia merupakan gejala umum dari berbagai kondisi medis, seperti:

  • nutrisi tidak seimbang, seperti kekurangan vitamin B-12
  • sindrom kelelahan kronis
  • masalah tidur, seperti sleep apnea
  • masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung atau stroke
  • masalah neurologis,sklerosis ganda dan penyakit Parkinson
  • masalah otot, seperti distrofi otot
  • masalah tiroid, seperti hipotiroidisme
  • penyakit darah, seperti anemia
  • penyakit metabolik, seperti diabetes
  • penyakit paru-paru
  • kondisi kesehatan mental, seperti depresi

Efek samping obat-obat

Obat-obatan tertentu memiliki efek samping kelelahan dan membuat tubuh terasa lemas.

Baca juga: Kenapa Setelah Buka Puasa Badan Jadi Lemas?

Beberapa contoh di antaranya adalah:

  • antidepresan
  • antiansietas
  • pengontrol tekanan darah tinggi
  • statin untuk mengontrol kolestrol darah tinggi
  • obat kemoterapi

Penuaan alami

Penuaan atau semakin bertambahnya usia seseorang dapat menyebabkan sarkopenia, hilangnya jaringan dan kekuatan otot secara bertahap.

Kondisi ini dapat menyebabkan asthenia atau kelelahan yang lebih luas.

Gejala

Badan lemas memiliki berbagai gejala yang menyertai. Hal ini bergantung pada area yang mengalami kondisi lemas.

Lemas pada sebagian tubuh

Jika rasa lemas hanya terasa di satu area tubuh, bagian tubuh tersebut mungkin tidak dapat digerakkan secara efisien.

Gejala lain yang mungkin timbul:

  • gerakan tertunda atau lambat
  • gemetar tak terkendali atau tremor
  • otot berkedut
  • kram otot

Baca juga: 13 Makanan Penambah Stamina agar Tubuh Kembali Bertenaga

Lemas pada keseluruhan tubuh

Rasa lemas yang memengaruhi seluruh tubuh juga dapat membuat penderita mengalami kelelahan yang ekstrem.

Kemungkinan gejala lainnya dapat meliputi:

  • demam
  • gejala mirip flu
  • kelelahan
  • kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari

Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa gejala yang menandakan kegawatdaruratan. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:

  • pusing
  • tubuh terasa ringan
  • kebingungan atau linglung
  • perubahan penglihatan
  • sakit dada
  • sulit bernapas
  • keringat dingin
  • mual

Diagnosis

Untuk mengetahui penyebab asthenia, dokter akan bertanya soal gejala yang telah muncul. Selain itu, juga soal riwayat medis dan keluarga secara lengkap.

Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Energi dalam Tubuh Secara Alami

Dokter juga akan menilai obat-obatan sedang atau telah dikonsumsi untuk menentukan apa obat tersebut menjadi sumber dari gejala yang timbul.

Jika kelemahan hanya terjadi pada sebagian area tubuh, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara mendetail pada bagian tubuh tersebut.

Selain melakukan pemeriksaan awal, dokter juga mungkin akan menindaklanjuti pemeriksaan dengan melakukan serangkaian tes, seperti:

  • Tes darah untuk memeriksa adanya ketidakseimbangan hormon atau tanda-tanda infeksi
  • Tes urin untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan penyakit
  • Tes pencitraan untuk melihat jika ada gangguan pada tulang, saraf, atau otot, seperti rontgen, ultrasound, MRI, dan CT Scan.

Dokter juga mungkin akan melakukan tes pencitraan otak atau elektrokardiogram (EKG) jika terdapat potensi adanya serangan jantung atau stroke.

Perawatan

Perawatan dari badan lemas atau asthenia tergantung pada penyebabnya.

Untuk meredakan gejala, dokter mungkin akan menganjurkan NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) atau SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) yang merupakan jenis kelompok obat antidepresan.

Baca juga: 21 Makanan Penambah Energi yang Baik Dikonsumsi

Selain itu, berikut beberapa perawatan badan lemas berdasarkan penyebabnya.

  1. Penyakit akut
    Dalam beberapa kasus, asthenia dapat hilang setelah menjalani pengobatan untuk penyakit akut.
    Misalnya, asthenia akibat infeksi bakteri dapat hilang setelah menghabiskan antibiotik.

  2. Kondisi medis kronis
    Asthenia dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang kronis.
    Salah satu contoh kondisi kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang, misalnya orang dengan sklerosis ganda akan menjalani rehabilitasi berkelanjutan.
    Selain itu, orang tersebut juga membutuhkan dukungan emosional dan obat-obatan untuk mengelola gejalanya.

  3. Efek samping obat
    Dokter akan mencari alternatif atau menurunkan dosis bagi orang yang mengalami asthenia akibat efek samping obat tertentu.
    Namun, dilarang keras untuk langsung menyesuaikan dosis atau mengganti obat tanpa sepengetahuan dokter.

Pencegahan

  • Ubah pola gaya hidup. Buat jadwal aktivitas sehari-hari yang sesuai. Jangan lupa untuk menyertakan waktu istirahat dan berolahraga untuk mencegah asthenia.
  • Setidaknya habiskan 30 menit di luar rumah. Kegiatan ini dapat merelaksasi tubuh dan pikiran, mengurangi stres, dan berpengaruh baik bagi kesehatan mental.
  • Atur pola makan baik penuh nutrisi. Hal ini dapat membuat tubuh tetap berenergi dan mengurangi kelelahan. Konsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium, protein, dan kurangi lemak.

Baca juga: 8 Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur untuk Pasok Energi dan Imunitas 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau