Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2021, 09:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa pun tentu tidak nyaman dengan rasa sakit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu, termasuk nyeri tumit.

Melansir OrthoInfo, rasa sakit pada tumit atau bagian bawah kaki paling sering disebabkan oleh penyakit yang disebut plantar fasciitis.

Plantar fasciitis merupakan peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yaitu jaringan yang membentang di sepanjang bagian bawah kaki, yaitu mulai dari tulang tumit hingga jari kaki.

Baca juga: Nyeri Tumit

Jaringan ini berfungsi sebagai penyangga telapak kaki dan meredam tekanan atau guncangan saat kaki digunakan untuk berjalan.

Namun, tekanan atau guncangan yang berlebihan pada kaki dapat menyebabkan robekan atau kerusakan pada plantar fascia.

Kondisi tersebut menimbulkan peradangan pada plantar fascia yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada tumit.

Plantar fasciitis biasanya menyerang orang berusia lanjut karena penggunaan secara terus menerus menyebabkan plantar fascia mengalami keausan.

Namun, kondisi ini juga dapat dialami siapa saja, terutama mereka yang sering berdiri dalam waktu yang lama.

Gejala

Dirangkum dari Medline Plus dan DocDoc, berikut gejala dari plantar fasciitis:

  • Nyeri dan kekakuan di bagian bawah kaki, terutama di tumit
  • Nyeri di salah satu atau kedua tumit
  • Rasa sakit seperti rasa tertusuk atau terbakar
  • Nyeri pada beberapa langkah pertama setelah bangun dari tempat tidur di pagi hari dan mereda setelah berjalan beberapa langkah
  • Nyeri saat berdiri dalam waktu yang lama
  • Nyeri saat bangun dari duduk
  • Rasa sakit yang memburuk setelah melakukan aktivitas, seperti menaiki tangga atau berolahraga
  • Rasa sakit saat melakukan olahraga, seperti berjalan, berlari, dan melompat.

Baca juga: Mengenal Plantar Fasciitis, Penyakit yang memicu Nyeri di Tumit

Rasa sakit ini dapat muncul secara perlahan dari waktu ke waktu, tetapi juga dapat muncul secara tiba-tiba.

Penyebab

Mengutip dari Family Doctor, kondisi ini dapat terjadi karena faktor penuaan. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, plantar fascia menjadi kurang fleksibel.

Bantalan lemak pada tumit juga menjadi lebih tipis sehingga tidak dapat meredam banyak tekanan atau guncangan.

Selain itu, tekanan atau guncangan yang berlebihan juga dapat merusak atau merobek plantar fascia sehingga terjadi peradangan yang menimbulkan nyeri dan kekakuan.

Benturan atau cedera berulang pada tumit, misalnya cedera saat berlari, juga dapat menyebabkan plantar fasciitis.

Faktor risiko

Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena plantar fasciitis, yaitu:

  1. Berjenis kelamin perempuan
  2. Berusia 40 hingga 60 tahun
  3. Mengalami kegemukan atau obesitas
  4. Memiliki kelainan bentuk telapak kaki, seperti flat feet (telapak kaki terlalu rata) dan high arches (telapak kaki melengkung)
  5. Tendon Achilles yang mengencang
  6. Memiliki pola (gaya) berjalan yang tidak normal
  7. Sering menggunakan sepatu hak tinggi
  8. Menggunakan alas kaki dengan sol yang terlalu lunak dan tidak menopang telapak kaki dengan baik
  9. Memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk berdiri dalam waktu yang lama setiap harinya.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Tumit Kaki Pecah-pecah Secara Alami

Diagnosis

Merangkum DocDoc dan WebMD, untuk mendiagnosis plantar fasciitis dokter akan melakukan anamnesis dan memeriksa kaki atau tumit yang terasa sakit.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter juga akan melihat cara penderita berdiri dan berjalan, serta menilai keseimbangan penderita.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes darah, untuk memeriksa adanya peradangan
  • Bone scan atau scan tulang, untuk mengetahui kelainan pada tulang
  • MRI scan, dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan nyeri tumit, misalnya rheumatoid arthritis
  • Rontgen, untuk melihat struktur tulang kaki dan mengetahui apakah terjadi patah tulang.

Perawatan

Sebagian besar penderita plantar fasciitis dapat sembuh dalam beberapa bulan dengan penanganan mandiri, seperti istirahat, kompres dingin area nyeri, dan melakukan peregangan.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa metode pengobatan untuk mengatasi plantar fasciitis:

  1. Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, naproxen, dan paracetamol
    Dapat meredakan nyeri dan peradangan akibat plantar fasciitis
  2. Melakukan fisioterapi
    Untuk meregangkan plantar fascia dan tendon Achilles, serta memperkuat otot pergelangan kaki dan tumit
  3. Menggunakan plester atletik (plester penyangga)
    Untuk menopang telapak kaki
  4. Menggunakan belat atau penyangga kaki (splint) di malam hari
    Untuk meregangkan otot betis dan telapak kaki saat penderita tidur
  5. Menggunakan sol sepatu khusus (orthotic)
    Bertujuan agar tekanan atau beban kaki terbagi secara merata.

Baca juga: 5 Penyebab Telapak Kaki Sakit Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari

Apabila rasa sakit belum hilang setelah beberapa bulan melakukan penanganan di atas, dokter mungkin akan melakukan beberapa metode berikut:

  1. Suntikan obat kortikosteroid
    untuk mengurangi nyeri secara sementara dan tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang
  2. Terapi extracorporeal shock wave
    Gelombang suara yang diarahkan ke area yang sakit dapat merangsang penyembuhan. Terapi ini dilakukan jika obat-obatan dan fisioterapi tidak berhasil menyembuhkan
  3. Operasi
    Bertujuan untuk mengangkat plantar fascia dari tulang kaki dan dilakukan jika nyeri sangat parah dan metode pengobatan lain tidak dapat menyembuhkan.

Pencegahan

Dirangkum dari Mayo Clinic dan Medline Plus, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah plantar fasciitis:

  1. Jaga berat badan tetap ideal dan sehat
  2. Gunakan alas kaki yang sesuai dengan bentuk telapak kaki dan memiliki bantalan yang nyaman
  3. Jangan gunakan alas kaki yang sudah tidak dapat menyangga telapak kaki dengan baik
  4. Lakukan variasi olahraga agar tidak memberi tekanan pada bagian tulang yang sama, seperti berenang dan bersepeda
  5. Lakukan peregangan dan latihan rutin untuk menjaga fleksibilitas dan memperkuat plantar fascia, tendon Achilles, dan otot betis
  6. Hindari aktivitas yang terlalu berat atau yang memberi tekanan lebih pada kaki.

Baca juga: 8 Cara Alami Menghilangkan Kapalan di Telapak Kaki dan Jari Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau