Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemfigus adalah penyakit yang menimbulkan lepuh dan luka pada kulit atau selaput lendir, seperti pada mulut serta pada alat kelamin.

Pemfigus dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terlihat pada orang yang berusia paruh baya.

Perawatan dengan obat biasanya bisa mengendalikan penyakit.

Baca juga: 8 Cara Aman Potong Rambut Kemaluan Pria untuk Hindari Ruam

Penyebab

Pemfigus adalah gangguan autoimun.

Biasanya, sistem kekebalan menghasilkan antibodi untuk melawan penyerang berbahaya, seperti virus dan bakteri.

Tetapi pada pemfigus, tubuh memproduksi antibodi yang merusak sel-sel kulit dan selaput lendir.

Pemfigus tidak menular.

Dalam kebanyakan kasus, tidak diketahui apa yang memicu penyakit ini.

Dalam kasus yang jarang, pemfigus dipicu oleh penggunaan penghambat enzim pengubah angiotensin, penisilamin dan obat-obatan lainnya.

Gejala

Melansir Cleveland Clinic, gejala utama pemfigus mencakup:

  • Kulit melepuh
  • Nyeri
  • Perasaan terbakar
  • Gatal.

Diagnosis

Temui dokter jika memiliki lepuh atau luka yang parah dan terus-menerus di mulut dan kulit.

Baca juga: Penyakit Autoimun

Meskipun kecil kemungkinan terkena pemfigus, tetapi ada baiknya untuk memeriksakan gejalanya.

Dokter mendiagnosis pemfigus dengan riwayat medis dan beberapa tes. Tes ini meliputi:

  • Biopsi
  • Tes darah
  • Pemeriksaan fisik.

Perawatan

Pada orang dengan pemfigus yang diinduksi obat, menghentikan penggunaan obat yang menyebabkan pemfigus biasanya dapat meringankan kondisinya.

Dokter menggunakan obat untuk mengobati pemfigus.

Perawatan harus dimulai sedini mungkin untuk menghentikan penyebaran lepuh. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati pemfigus meliputi:

  • Kortikosteroid, diberikan melalui oral, suntikan, atau topikal (seperti losion atau krim)
  • Obat imunosupresif
  • Imunoglobulin intravena
  • Plasmapheresis.

Pada kasus pemfigus yang tidak diinduksi obat, dokter melakukan perawatan dalam tiga tahap.

Kebanyakan orang menjalani semua tahap pengobatan. Tahapannya adalah:

Baca juga: 5 Gejala Penyakit Autoimun yang Umum Dirasakan Pengidapnya

  • Pengendalian, dengan obat dosis tinggi yang mengendalikan penyebaran lepuh dan mulai menyembuhkan yang sudah ada
  • Konsolidasi, dosis obat yang stabil melanjutkan penyembuhan lepuh sampai sebagian besar hilang
  • Pemeliharaan, penurunan kadar obat untuk mencegah terbentuknya lepuh baru.

Komplikasi

Kemungkinan komplikasi pemfigus meliputi:

  • Infeksi kulit
  • Infeksi yang menyebar ke aliran darah (sepsis)
  • Malnutrisi, karena sariawan yang menyakitkan membuat sulit makan
  • Efek samping obat, seperti tekanan darah tinggi dan infeksi
  • Kematian, jika jenis pemfigus tertentu tidak diobati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau