Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2021, 15:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata merah tidak hanya sekadar iritasi mata saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Salah satunya adalah skleritis.

Skleritis adalah peradangan yang terjadi pada bagian putih dari bola mata yang disebut sklera.

Sklera merupakan bagian berwarna putih dan keras pada bola mata yang tersusun dari serabut jaringan ikat.

Baca juga: 3 Cara Mudah Mengatasi Mata Merah

Sklera menjadi lapisan luar mata yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk bola mata dan melindungi bagian penting di dalam mata, seperti retina dan lensa mata.

Sklera membentang dari tepi kornea hingga saraf optik yang berada di belakang mata sehingga peradangan pada sklera tidak boleh dianggap remeh.

Skleritis yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan sklera rusak dan kerusakan mata yang parah, bahkan berujung pada kebutaan.

Jenis

Merangkum Patient Info dan Healthline, skleritis terbagi ke dalam dua kategori berdasarkan lokasi sklera yang mengalami peradangan, yaitu:

  • Skleritis anterior

Skleritis anterior merupakan peradangan yang terjadi pada bagian depan dari sklera. Skleritis anterior terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Diffuse scleritis
    Merupakan tipe skleritis yang paling umum terjadi dan menyebabkan mata merah dan peradangan pada seluruh atau sebagian dari bagian depan sklera.
  2. Nodular scleritis
    Tipe skleritis ini ditandai dengan munculnya nodul atau benjolan pada episklera, yakni lapisan transparan yang melapisi sklera.
  3. Necrotizing scleritis
    Merupakan tipe skleritis anterior yang paling parah karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata disertai nyeri hebat pada bola mata.

Baca juga: Waspadai, Mata Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19

  • Skleritis posterior

Skleritis posterior merupakan peradangan yang memengaruhi bagian belakang bola mata.

Gejala skleritis posterior cenderung lebih sulit dideteksi dan didiagnosis karena terkadang muncul bersama dengan skleritis anterior.

Skleritis posterior dapat menyebabkan mata terasa sakit akibat gerakan bola mata, tetapi tidak menyebabkan mata merah ataupun menimbulkan benjolan pada mata.

Namun, skleritis posterior dapat menimbulkan pembengkakan di dalam bola mata yang dapat menyebabkan pandangan kabur.

Gejala

Dirangkum dari Medline Plus dan American Academy of Ophthalmology, gejala skleritis, meliputi:

  • Nyeri hebat
  • Kelembutan mata
  • Mata tampak berwarna kemerahan akibat peradangan pada sklera bagian depan
  • Muncul nodul atau benjolan kecil pada bagian putih dari bola mata
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Mata menjadi sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Keluarnya air mata tanpa penyebab yang jelas
  • Pada sebagian kasus, nyeri pada mata dapat menjalar hingga rahang, dahi, area wajah, atau kepala.

Penyebab

Menurut WebMD, penyebab skleritis masih tidak diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini kerap dikaitkan dengan penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: 4 Penyebab Mata Merah dan Cara Menghilangkannya

Skleritis juga dapat disebabkan oleh cedera atau trauma pada mata, serta infeksi oleh jamur atau parasit.

Faktor risiko

Dirangkum dari Healthline dan Medicine Net, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena skleritis, yaitu:

  1. Berusia 40 sampai 50 tahun
  2. Berjenis kelamin wanita
  3. Beberapa bentuk arthritis yang menyebabkan peradangan, seperti ankylosing spondylitis, reactive arthritis, dan gout arthritis
  4. Mengidap penyakit jaringan ikat, seperti vaskulitis
  5. Memiliki riwayat cedera atau trauma pada mata
  6. Inflammatory Bowel Disease (IBD), yaitu penyakit autoimun yang menyerang saluran pencernaan
  7. Sjogren’s syndrome, yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan mata dan mulut kering.

Diagnosis

Mengutip Medicine Net, dokter akan melakukan anamnesis untuk mengetahui gejala yang dirasakan penderita dan meninjau riwayat kesehatan penderita.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan mata menggunakan alat yang disebut slit lamp untuk melihat sklera dan jaringan di sekitar mata dengan jelas.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan beberapa tes lain untuk memastikan diagnosis skleritis dan menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan peradangan.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Mata Merah sesuai Penyebabnya

Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan, meliputi:

  1. Pemeriksaan darah
  2. Biopsi pada sklera
  3. Tes pencitraan, seperti MRI dan rontgen
  4. Radiografi sendi, dapat membantu mendiagnosis berbagai jenis arthritis

Perawatan

Dilansir dari Healthline, penanganan skleritis akan disesuaikan dengan jenis, tingkat keparahan, dan penyebab skleritis.

Pengobatan skleritis bertujuan untuk mengatasi peradangan sebelum menyebabkan kerusakan permanen pada mata.

Berikut beberapa obat yang digunakan untuk mengobati skleritis:

  1. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan peradangan
  2. Pil kortikosteroid, seperti prednison jika OAINS tidak mengatasi peradangan
  3. Glukokortikoid oral, dapat digunakan untuk mengobati skleritis posterior
  4. Obat imunosupresif dengan glukokortikoid oral, dapat membantu mengobati jenis skleritis yang paling berbahaya, yaitu necrotizing scleritis
  5. Antibiotik, untuk mencegah atau mengobati infeksi sklera
  6. Obat antijamur, biasanya digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh Sjogren’s syndrome.

Komplikasi

Merangkum Medicine Net dan Patient Info, skleritis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata dan menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:

Baca juga: Konjungtivis (Mata Merah)

  • Glaukoma
  • Katarak
  • Peningkatan tekanan intraokular
  • Ablasi retina
  • Uveitis
  • Keratitis atau peradangan pada kornea mata
  • Penipisan sklera atau kornea mata yang dapat menyebabkan kebutaan

Pencegahan

Mengutip dari Medicine Net, skleritis adalah peradangan pada sklera yang diduga terjadi karena penyakit autoimun sehingga tidak ada cara efektif untuk mencegahnya.

Namun, seseorang dengan penyakit yang dapat meningkatkan risiko skleritis dapat melakukan pemeriksaan mata rutin untuk mencegah komplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com