Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 12:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gastroparesis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi gerakan spontan normal otot (motalitas) di perut.

Biasanya, kontraksi otot yang kuat mendorong makanan melalui saluran pencernaan.

Tetapi jika seseorang menderita gastroparesis, motilitas perut melambat atau tidak bekerja sama sekali, sehingga perut tidak dapat mengosongkan isiannya dengan benar.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Asam Lambung Naik ke Kerongkongan

Penyebab

Penyebab pasti gastroparesis tidak diketahui. 

Kendati begitu, gastroparesis diyakini disebabkan oleh gangguan sinyal saraf ke perut. Kondisi ini merupakan komplikasi umum dari diabetes.

Faktor risiko gastroparesis meliputi:

  • Diabetes
  • Gastrektomi (operasi pengangkatan sebagian lambung)
  • Sklerosis sistemik
  • Penggunaan obat yang menghalangi sinyal saraf tertentu (obat antikolinergik).

Gejala

Gejala umum dari gastroparesis antara lain:

  • Distensi perut
  • Hipoglikemia (pada penderita diabetes)
  • Mual
  • Perut kenyang sebelum waktunya setelah makan
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Sakit perut.

Diagnosis

Buat janji dengan dokter jika memiliki tanda atau gejala yang mengkhawatirkan terkait masalah pencernaan.

Baca juga: Asam Lambung Naik Bikin Sesak, Apa yang Harus Dilakukan?

Beberapa tes yang diperlukan untuk diagnosis gastroparesis meliputi:

  • Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
  • Studi pengosongan lambung (menggunakan pelabelan isotop makanan)
  • Seri GI atas.

Perawatan

Penderita diabetes harus selalu mengontrol kadar gula darahnya.

Kontrol kadar gula darah yang lebih baik dapat memperbaiki gejala gastroparesis.

Makan makanan lunak juga dapat membantu meringankan beberapa gejala.

Obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala adalah:

  • Obat kolinergik
  • Eritromisin
  • Metoclopramide, obat yang membantu mengosongkan perut
  • Obat antagonis serotonin.

Perawatan lain yang bisa dilakukan antara lain:

  • Toksin botulinum (Botox) yang disuntikkan ke saluran keluar lambung (pylorus)
  • Prosedur pembedahan yang membuat lubang antara lambung dan usus kecil untuk memungkinkan makanan bergerak melalui saluran pencernaan dengan lebih mudah (gastroenterostomi).

 

Komplikasi

Gastriparesis yang berkelanjutan dapat menyebabkan:

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Mual Karena Asam Lambung Naik

  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Malnutrisi.

Orang dengan diabetes berisiko terkena komplikasi serius berupa perubahan gula darah yang buruk.

Pencegahan

Karena gastroparesis menyerang tanpa penyebab yang diketahui, kondisi ini dapat dicegah.

Tetapi ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gastroparesis, seperti dengan:

  • Makan makanan yang rendah lemak dan serat
  • Makan beberapa makanan kecil dan sehat sehari, bukan dua atau tiga kali makan besar.
  • Kunyah makanan sepenuhnya.
  • Makanlah makanan yang lembut dan dimasak dengan baik
  • Hindari minuman berkarbonasi
  • Hindari alkohol
  • Minum banyak air atau cairan, seperti kaldu rendah lemak, sup bening, dan jus buah atau sayuran rendah serat tanpa pemanis
  • Produk rehidrasi oral
  • Lakukan aktivitas fisik ringan setelah makan, seperti berjalan-jalan
  • Hindari berbaring setidaknya dua jam setelah makan
  • Minum multivitamin setiap hari.

Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau