KOMPAS.com - Tumor otak terjadi ketika terdapat massa atau pertumbuhan sel abnormal di otak.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Tumor otak dapat bersifat non-kanker (jinak) atau bersifat kanker (ganas).
Seberapa cepat tingkat pertumbuhan dan lokasi tumor di otak dapat menentukan apakah kondisi ini akan mempengaruhi fungsi sistem saraf Anda.
Baca juga: 7 Tanda Tumor Otak yang Sering Diabaikan
Penyebab
Mengutip Mayo Clinic, tumor otak dapat dimulai di otak atau dari bagian lain tubuh Anda yang menyebar ke otak sebagai tumor.
Tumor otak primer
Tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengannya seperti di selaput penutup otak, saraf kranial, kelenjar pituitari, atau kelenjar pineal.
Tumor otak primer dimulai ketika sel-sel normal bermutasi ke dalam DNA akan terus hidup ketika sel-sel sehat mati. Hasilnya, massa sel abnormal tersebut membentuk tumor.
Terdapat berbagai jenis tumor otak primer yang berbeda, meliputi:
- Glioma, tumor dimulai di otak atau sumsum tulang belakang
- Meningioma, tumor muncul dari selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
- Neuroma akustik, tumor jinak yang berkembang pada saraf yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak
- Adenoma hipofisis, tumor yang berkembang di kelenjar pituitari di dasar otak
- Medulloblastoma, dimulai di bagian punggung bawah otak dan cenderung menyebar melalui cairan tulang belakang
- Tumor sel germinal, jenis tumor ini dapat berkembang selama masa kanak-kanak di mana testis atau ovarium akan terbentuk
- Kraniofaringioma, tumor langka ini mulai di dekat kelenjar pituitari otak, yang mengeluarkan hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh.
Tumor otak sekunder
Tumor otak sekunder adalah tumor yang dihasilkan dari kanker yang dimulai di tempat lain di tubuh Anda dan kemudian menyebar ke otak.
Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Tumor otak sekunder umumnya terjadi pada orang yang memiliki riwayat kanker.
Pada dasarnya, kanker apapun dapat menyebar ke otak, tetapi jenis yang umumnya termasuk:
- Kanker payudara
- Kanker usus besar
- Kanker ginjal
- Kanker paru-paru
- Melanoma.
Faktor risiko
Menurut Mayo Clinic, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami tumor otak, yaitu:
- Paparan radiasi atau bahan kimia tertentu
- Riwayat keluarga tumor otak
- Usia, risiko tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia.
Gejala
Gejala tumor otak akan bervariasi dan bergantung pada ukuran, lokasi, dan kecepatan pertumbuhan tumor otak.
Namun, melansir Mayo Clinic, gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak dapat meliputi:
- Perubahan pola sakit kepala
- Sakit kepala yang berangsur-angsur menjadi lebih sering dan lebih parah
- Mual atau muntah yang tidak dapat dijelaskan
- Masalah penglihatan
- Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki
- Kesulitan dengan keseimbangan
- Kesulitan bicara
- Merasa sangat lelah
- Kebingungan dalam masalah sehari-hari
- Kesulitan membuat keputusan
- Ketidakmampuan untuk mengikuti perintah sederhana
- Perubahan kepribadian atau perilaku
- Kejang, terutama pada seseorang yang tidak memiliki riwayat kejang
- Masalah pendengaran.
Baca juga: Penyebab Tumor Otak dan Faktor Risikonya
Diagnosis
Menurut Healthline, diagnosis tumor otak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Pemeriksaan neurologis mencakup penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, kekuatan, dan refleks Anda
- Tes pencitraan seperti MRI
- Biopsi atau menguji sampel jaringan abnormal.
Perawatan
Melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tumor otak, yaitu:
- Operasi, untuk mengangkat tumor otak yang terletak di lokasi yang dapat diakses melalui operasi
- Terapi radiasi untuk membunuh sel tumor
- Radiosurgery, pengobatan radiasi yang sangat terfokus untuk membunuh sel tumor di area yang sangat kecil
- Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor
- Terapi obat yang ditargetkan dan berfokus pada kelainan spesifik yang ada
- Rehabilitasi setelah perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.