KOMPAS.com - Infeksi Shigella atau shigellosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh keluarga bakteri yang dikenal sebagai shigella.
Tanda utama infeksi shigella adalah diare yang seringkali berdarah.
Shigella sangat menular. Orang terinfeksi shigella ketika mereka bersentuhan dan menelan sejumlah kecil bakteri dari tinja orang yang terinfeksi shigella.
Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Misalnya, ini dapat terjadi di tempat penitipan anak ketika anggota staf tidak mencuci tangan dengan cukup baik setelah mengganti popok atau membantu balita saat masa toilet training.
Bakteri Shigella juga dapat ditularkan melalui makanan yang terinfeksi atau dengan minum atau berenang di air yang tidak aman.
Infeksi shigella terjadi ketika secara tidak sengaja menelan bakteri shigella.
Kondisi bisa terjadi ketika:
Beberapa faktor risiko di bawah ini membuat seseorang berpotensi terkena infeksi shigella, antara lain:
Gejala sering berkembang sekitar satu sampai tujuh hari (rata-rata 3 hari) setelah kontak dengan bakteri.
Baca juga: Diare
Gejalanya meliputi:
Hubungi dokter atau cari perawatan segera jika mengalami diare berdarah atau diare yang cukup parah hingga menyebabkan penurunan berat badan serta dehidrasi.
Juga, hubungi dokter jika mengalami diare disertai demam.
Jika memiliki gejala shigellosis, penyedia layanan kesehatan akan memeriksa:
Tujuan pengobatan adalah untuk mengganti cairan dan elektrolit (garam dan mineral) yang hilang pada diare.
Obat-obatan yang menghentikan diare umumnya tidak diberikan karena dapat menyebabkan infeksi lebih lama hilang.
Baca juga: Ciri-ciri Diare Ringan, Berat, dan Perlu Diwaspadai
Pengidap infeksi shigella dapat meminum larutan elektrolit untuk menggantikan cairan yang hilang karena diare.
Beberapa jenis larutan elektrolit tersedia tanpa resep dokter.
Antibiotik dapat membantu memperpendek lamanya penyakit.
Obat-obatan ini juga membantu mencegah penyakit menyebar ke orang lain di tempat tinggal kelompok atau tempat penitipan anak.
Antibiotik dimungkinkan juga diresepkan untuk orang dengan gejala parah.
Jika mengalami diare dan tidak dapat minum cairan melalui mulut karena mual yang parah, pasien mungkin memerlukan perawatan medis dan cairan intravena (IV).
Orang yang menggunakan diuretik mungkin perlu berhenti minum obat ini jika mereka menderita enteritis shigella akut.
Jangan pernah berhenti minum obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter.
Komplikasi yang berisiko terjadi meliputi:
Meskipun para peneliti terus bekerja untuk mengembangkan vaksin shigella, belum ada vaksin yang benar-benar tersedia.
Baca juga: 5 Cara Cepat Mengatasi Diare
Melansir Mayo Clinic, berikut tips untuk mencegah penyebaran shigella:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.