KOMPAS.com - Gangguan kepribadian adalah jenis gangguan mental ketika Anda berpikir dan berperilaku dengan kaku atau tidak sehat.
Penderita gangguan kepribadian mengalami kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang lain.
Hal ini menyebabkan masalah dan keterbatasan yang signifikan dalam hubungan, kegiatan sosial, pekerjaan dan sekolah.
Baca juga: 5 Tanda Orang Mengidap Gangguan Kepribadian Narsistik
Penyebab
Kepribadian adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat Anda menjadi unik.
Ini adalah cara Anda memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta bagaimana Anda melihat diri sendiri.
Kepribadian terbentuk melalui interaksi faktor berikut:
- Gen, ciri-ciri kepribadian tertentu dapat diturunkan \oleh orang tua melalui gen yang diwariskan
- Lingkungan, melibatkan lingkungan tempat Anda dibesarkan, peristiwa yang terjadi, dan hubungan dengan anggota keluarga atau orang lain.
Berdasarkan Mayo Clinic, gangguan kepribadian diduga disebabkan oleh kombinasi pengaruh genetik dan lingkungan tersebut.
Gen mungkin membuat Anda rentan untuk mengembangkan gangguan kepribadian, dan lingkungan atau situasi kehidupan dapat memicu perkembangan yang sebenarnya.
Faktor risiko
Meskipun penyebab pasti gangguan kepribadian tidak diketahui, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian, termasuk:
- Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian atau penyakit mental lainnya
- Kehidupan keluarga yang kasar, tidak stabil, atau kacau selama masa kanak-kanak
- Didiagnosis dengan gangguan perilaku masa kanak-kanak
- Struktur otak.
Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar
Tipe
Berdasarkan Healthline, gangguan kepribadian dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe berdasarkan karakteristik dan gejala yang serupa.
Tipe gangguan kepribadian mecakup:
Tipe A: Mencurigakan
- Gangguan kepribadian paranoid, penderita tidak percaya dan curiga pada orang
- Gangguan kepribadian skizoid, penderita mengalami kesulitan menafsirkan isyarat sosial dan tampak jauh secara emosional
- Gangguan kepribadian skizotipal, penderita sering percaya bahwa mereka dapat memengaruhi orang atau peristiwa lain dengan pikiran.
Tipe B: Emosional dan impulsif
- Gangguan kepribadian antisosial, penderita cenderung memanipulasi atau memperlakukan orang lain tanpa mengungkapkan penyesalan atas tindakan mereka
- Gangguan kepribadian ambang, penderita sering merasa kosong dan ditinggalkan, terlepas dari dukungan keluarga atau komunitas
- Gangguan kepribadian histrionik, penderita umumnya mencoba untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dengan menjadi dramatis atau provokatif
- Gangguan kepribadian narsistik, penderita umumnya percaya bahwa mereka lebih penting daripada yang lain.
Baca juga: Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
Tipe C: Cemas
- Gangguan kepribadian menghindar, penderita mengalami perasaan tidak mampu, rendah diri, atau tidak menarik
- Gangguan kepribadian ketergantungan, penderita bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka
- Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, penderita sangat membutuhkan keteraturan.
Diagnosis
Melansir Mayo Clinic, diagnosis gangguan kepribadian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik
- Tes laboratorium dan skrining untuk mendeteksi alkohol dan obat-obatan
- Evaluasi psikiatri, diskusi tentang pikiran, perasaan dan perilaku Anda dan mungkin pengisian kuesioner.
Selain itu, akan dilakukan kriteria diagnostik dalam DSM-5 dengan membandingkan gejala yang ada.
Prosedur ini membantu dokter menentukan tipe gangguan kepribadian Anda dengan mempertimbangkan:
- Cara Anda memandang dan menafsirkan diri sendiri, orang lain, dan peristiwa
- Kesesuaian tanggapan emosional Anda
- Seberapa baik kemampuan Anda ketika berhadapan dengan orang lain dan dalam hubungan
- Kemampuan Anda mengontrol impuls.
Baca juga: Borderline Personality Disorder (BPD)
Terkadang sulit untuk menentukan jenis gangguan kepribadian, karena beberapa tipe memiliki gejala yang sama dan mungkin Anda menderita lebih dari satu jenis.
Namun, mendapatkan diagnosis menjadi penting agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.
Perawatan
Berdasarkan Healthline, perawatan gangguan kepribadian meliputi:
Psikoterapi
- Terapi bicara yang dapat membantu Anda mengelola gangguan kepribadian
- Terapi perilaku dialektis, belajar menoleransi stres dan meningkatkan hubungan.
- Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengajarkan Anda mengubah pola berpikir negatif agar dapat mengatasi tantangan sehari-hari.
Resep obat
- Antidepresan, membantu memperbaiki suasana hati yang tertekan, marah, atau impulsif
- Obat antipsikotik, membantu mengurangi gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi
- Obat anti-kecemasan, membantu meredakan kecemasan, agitasi, dan insomnia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.