KOMPAS.com - Lupus adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh kita sendiri.
Kondisi ini tergolong penyakit autoimun yang bisa memicu peradangan di seluruh tubuh.
Peradangan yang terjadi bisa berdampak fatal pada persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Baca juga: Progeria, Sindrom yang Membuat Anak-Anak Memiliki Fisik Bak Orang Tua
Penyakit lupus seringkali muncul ketika penderitanya memasuki masa reproduksi.
Karena itu, banyak orang bertanya-tanya apakah aman untuk hamil saat menderita lupus?
Kabar baiknya, ahli reumatologi Sukanya Pachaidee mengatakan, hamil ketika mengalami lupus adalah hal yang aman.
Namun, ada risiko komplikasi yang lebih tinggi bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang.
“Penting untuk menanggapinya dengan serius dan merencanakan kehamilan yang aman ke depannya," ucap Pachaidee.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, lupus adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan menyerang jaringan yang sehat.
Hal ini dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, paru-paru, darah, dan jantung.
Namun, lupus tidak memengaruhi kesuburan wanita.
Wanita penderita lupus masih mungkin untuk hamil seperti wanita pada umumnya.
Tapi, semua kehamilan pada wanita penderita lupus dianggap berisiko tinggi.
Bukan berarti setiap wanita penderita lupus akan mengalami komplikasi kehamilan.
Hanya saja, ada kemungkinan masalah yang lebih tinggi, terutama pada wanita yang gejala lupusnya tidak terkendali.
Komplikasi kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita yang memiliki:
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?
Ibu hamil yang menderita lupus sangat rentan mengalami preeklamsia dan sindrom HELLP atau komplikasi yang memengaruhi hati dan darah. Fungsi ginjal mereka juga rentan terganggu.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?
Pada bayi, lupus juga meningkatkan risiko berikut:
Meskipun semua ini terdengar menakutkan, banyak wanita penderita lupus yang kehamilannya benar-benar lancar dan sehat.
Karena itu, wanita penderita lupus yang sedang merencanakan kehamilan harus memahami riiskonya.
Semua itu penting agar bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.
"Bila Anda menderita lupus, gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan," kata Pachaidee.
Jika Anda memutuskan untuk mencoba memiliki momongan, bicarakan dengan dokter untuk memastikan keamanannya sebelum Anda menghentikan pemakaian alat kontrasepsi.
Beberapa obat lupus aman digunakan selama kehamilan, tetapi adapula yang tidak.
Karena itu, penting melakukan konsultasi saat merencanakan kehamilan.
"Jika Anda mengonsumsi obat yang tidak aman untuk janin, dokter dapat membantu Anda menemukan alternatif sebelum Anda hamil," ucap Pachaidee.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.