Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang cenderung lebih sering masuk angin. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Perlu diketahui, sebenarnya dunia dunia kedokteran atau medis tidak mengenal istilah masuk angin.

Kalangan medis biasanya menyebut masuk angin dengan tidak enak badan. Masalah kesehatan ini bukan penyakit, namun gejala suatu penyakit. Berikut penjelasannya.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Masuk Angin dengan Cepat, Selain dengan Obat

Masuk angin gejala apa?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., PAK, MM, M.Kes. menjelaskan, biasanya masuk angin adalah gejala awal pilek, flu, gangguan lambung, atau sindrom dingin.

Awam acapkali menggunakan istilah tidak enak badan untuk menggambarkan gejala masuk angin seperti perut kembung, pegal, linu, batuk, pilek, pusing, sakit kepala, sampai meriang.

Saat seseorang merasakan kedinginan, demam, hidung berair, dan bersin-bersin, hal itu bisa jadi tanda flu atau pilek.

Sedangkan saat orang merasakan mual, kembung, diare, nyeri perut, bisa jadi hal itu tanda gangguan lambung.

Selain itu, orang yang mengeluhkan masuk angin juga kerap susah tidur, tidak nafsu makan, lelah, sampai badan terasa lemas.

"Gejala yang dikeluhkan saat masuk angin itu biasanya datang sebelum penyakit aslinya timbul," kata Didik, ketika diwawancara Kompas.com, Senin (24/2/2020).

Baca juga: 6 Makanan untuk Penderita Masuk Angin

Sering masuk angin gejala apa?

Masuk angin yang terjadi sesekali umumnya wajar. Penyebab masuk angin umumnya karena kondisi tubuh tidak fit saat terlalu lelah atau kerja berlebihan, kurang asupan bergizi lengkap dan seimbang, atau kurang tidur.

Selain itu, orang juga rawan terkena masuk angin saat perubahan cuaca atau di musim pancaroba.

Di luar kondisi itu, sering masuk angin bisa jadi gejala suatu kondisi atau penyakit. Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:

  • Infeksi virus dan bakteri, seperti infeksi rhinovirus, Covid-19, pneumonia
  • Penyakit kronis, penderita penyakit kronis yang membuat daya tahan tubuh melemah seperti penyakit autoimun, diabetes, kanker, HIV/AIDS, dll.
  • Efek samping merokok

Baca juga: Kenapa Ibu Hamil Mudah Masuk Angin?

Cara mengatasi masuk angin

Supaya tidak gampang terkena masuk angin, terutama di musim hujan atau musim pancaroba, Anda disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak drop.

Caranya dengan mengonsumsi asupan bergizi lengkap dan seimbang, cukup tidur, rutin olahraga, dan meminimalkan stres.

Sedangkan cara mengatasi masuk angin perlu disesuaikan dengan gejala penyakitnya.

Masuk angin yang merujuk pada gejala pilek, flu, batuk, radang tenggorokan, atau sindrom dingin bisa diredakan dengan minum seduhan rempah seperti jahe, pala, kencur yang dicampur madu dan perasan lemon.

Sedangkan masuk angin yang terkait gangguan lambung bisa diredakan dengan obat penetral asam lambung

Jika gejala masuk angin tak kunjung berkurang setelah beberapa hari, Anda perlu berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Musim Hujan Rentan Masuk Angin, Coba Cegah dengan Sup Ayam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com