Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Cara Mendeteksi Penyakit Jantung Menurut Ahli Berikut

Kompas.com - 27/09/2023, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Mendeteksi penyakit jantung secara mandiri penting dilakukan untuk mencegah gagal jantung hingga kematian.

Kita dapat mendeteksi penyakit ini dengan mengenali irama nadi dan denyut jantung. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana caranya, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kenapa Kolesterol Tinggi Picu Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...

Bagaimana cara mendeteksi penyakit jantung secara mandiri?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) membagikan cara mendeteksi penyakit jantung yang bisa dilakukan secara mandiri yaitu dengan meraba nadi sendiri (MENARI).

Dengan meraba nadi sendiri, seseorang dapat mendeteksi kelainan yang terjadi pada irama jantung.

"Caranya dengan menempatkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis) ke bagian lengan kita lalu raba pelan saja sampai merasakan detak nadi yang juga detak jantung kita. Kita hitung selama 30 detik ada berapa ketukannya," ujar dokter Yoga, dikutip dari Antara, Senin (26/9/2023).

Setelah mendapatkan hasil ketukan selama 30 detik, hasil tersebut perlu dikalikan dengan angka dua agar bisa menemukan jumlah irama detak jantung atau dikenal juga sebagai heart rate yang tepat untuk setiap menitnya.

Anda dinyatakan dalam kondisi sehat atau tidak mengalami masalah jantung jika hasil yang didapatkan berkisar di antara 50-90 ketukan per menit (bpm).

Jika hasil yang didapatkan kurang dari hasil pengukuran ideal yakni 50-90 bpm, maka artinya kemungkinan ada masalah yang terjadi dengan sistem kerja jantung anda.

Seseorang yang hasil pengukuran nadinya hanya 40 bpm bisa mengalami kondisi yang dinamakan bradikardia yang bisa menyebabkan susah bernafas, nyeri dada, lemas, hingga pingsan.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki untuk Penyakit Jantung menurut Studi

Selain irama nadi, masalah jantung juga bisa diketahui dari pola denyut jantung yang dirasakan.

Menurut Yoga, jika denyut jantung tampak kuat atau ada yang lemah itu bisa menjadi tanda penyakit fibrilasi atrium atau kondisi ketika serambi (atrium) jantung berdenyut dengan tidak beraturan dan cepat.

Dilansir dari P2PTM Kemkes, kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah, stroke, dan gagal jantung.

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit jantung di rumah sakit?

Jika Anda mencurigai adanya masalah jantung setelah melakukan deteksi mandiri dengan meraba nadi dan merasakan denyut jantung, ada baiknya segera periksa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes atau pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung Anda, antara lain:

  • Elektrokardiogram: prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk aktivitas kelistrikannya
  • Ekokardiografi: pemeriksaan kondisi (kesehatan) jantung menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonic) untuk menangkap gambaran struktur organ jantung.
  • Exercise tests: tes pemeriksaan untuk mengukur jumlah darah dalam otot jantung ketika beristirahat dan selama berolahraga.
  • CT scan jantung: prosedur pengambilan gambar untuk mengetahui struktur organ jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.

Setelah mengetahui cara mendeteksi penyakit jantung Anda dapat menerapkan tips tersebut secara rutin di rumah. Selain itu lakukan medical check up secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: 5 Manfaat Tahu bagi Kesehatan, Termasuk Menjaga Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com